Mata gadis itu masih terfokus menatap ke arah luar jendela mobil Lucas. Selama di dalam mobilnya, dia lebih banyak diam dari pada berbicara sedikitpun dengan Lucas. Sekalipun suasana begitu canggung, tapi Keana tetap kuat menahannya. Alhasil Lucas mulai menghidupkan radionya dan bernyanyi mengikuti irama lagu tersebut untuk membunuh kecanggungan yang ada di antara mereka berdua.
"Ken..."
Lucas memanggilnya perlahan sekaligus memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja, "Kau baik-baik saja?" tanyanya.
Keana mengangguk pelan tanpa sedikit pun menoleh ke arahnya.
"Omong-omong, bagaimana bisa kau mengenal Mark? Dan tak lain dia itu adalah seorang dokter."
"Aku juga tidak tahu."
Ia menghembuskan nafasnya dengan berat. Dugaannya sudah benar, Lucas pasti akan menanyakan hal ini juga akhirnya.
"Kau tak takut bertemu dengannya? Aku hanya teringat dengan phobiamu saja."
"Aku tetap takut bertemu dengannya. Terlebih lagi ketika dia mengenakan jas kerjanya itu. Tapi..."
Lucas menoleh sebentar ke arah Keana sebelum dia akhirnya fokus untuk menyetir.
"Aku tak lagi merasa ketakutan seperti dulu."
"Kau sudah tahu 'kan, jika Mark itu sudah punya pacar. Jangan berhubungan dengannya sekali—"
"Lucas, kau telah memikirkan hal yang tidak-tidak tentangku dan Mark. Jujur, aku tak punya perkenalan yang baik dengannya."
Keana mendengus kesal. Dia tak butuh nasihat orang-orang yang menyuruhnya untuk menjauh dari Mark, tanpa disuruh pun Keana sudah mundur untuk menjauh.
Tapi Mark...
Pria itu selalu ada di hadapannya, tak peduli dia yang selalu mencoba menghindar sejauh mungkin, pasti mereka akan selalu tak sengaja bertemu. Seperti kejadian di halte waktu itu ataupun di tempat dan waktu lainnya. Entah bagaimana semua itu bisa terjadi, seperti ada yang merencanakannya di belakang.
Ciih jangan bodoh, dunia ini terlalu kecil untukmu. Itulah yang menyebabkan kau sering bertemu dengannya.
Di luar sana hujan perlahan turun membasahi jalan raya yang mereka lalui dengan deras. Hingga perjalanan yang mereka tempuh pun tak terasa sudah dekat dengan tujuan. Lucas memberhentikan mobilnya tepat di depan gedung apartemen Keana.
Keana melepaskan seatbeltnya dengan segera, lalu ketika dia hendak turun kakinya mendadak kembali merasa nyeri.
"Kau bisa keluar, 'kan? Aku bisa membantumu—"
"Cas, aku baik-baik saja. Aku bisa keluar sendiri."
Keana sekuat mungkin mencoba menggerakkan kakinya yang terasa nyeri itu. Saat kakinya telah menginjak jalanan, rasa nyerinya kembali menggetarkan tubuhnya. Ia hendak menutup pintunya, tapi lagi-lagi Lucas kembali memanggilnya.
"Ken, aku sarankan lebih baik kau menjauhinya saat ini. Karena tak lama lagi kau tahu, 'kan..."
Kalimat Lucas yang menggantung begitu saja membuatnya terdiam dengan rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you
FanfictionACT - HEAL THE NIGHTMARE ❝Ketika dia datang, di saat itulah kau harus melawan mimpi burukmu.❞ Mark sering bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya karena pekerjaannya yang tak lain adalah seorang dokter. Hingga suatu hari di musim panas, dia b...