3. Dark Party.2

4.7K 426 84
                                    

Aku terjerembap jatuh ke kasur saat tanganku diseret Taehyung ke kamar. Kulihat sekeliling ruangan dan Sehun ternyata sedang duduk di atas sebuah meja sambil memandangku penuh rasa kasihan tapi juga ... entahlah, ia juga kelihatan marah.

"Daniel memberi tahumu?" tanyaku langsung.

"Kau pikir aku sebodoh itu sampai tidak tahu bahwa kau datang kemari padahal sudah kularang?" ujar Taehyung datar. Jemarinya mulai memutih saat memegang ujung kursi di dekatnya dengan erat. Kurasa Taehyung benar-benar marah sekarang.

"Gila ya, mana Daniel. Biar kuhajar sin—"

"Taehyung tahu dari aku. Kau kan yang sebelumnya mengajak Lian datang ke sini?" Kali ini, Sehun yang bicara dengan mendatangiku.  Seperti bukan Sehun, ia mencengkeram kerah bajuku hingga aku hamir kesulitan bernapas. 

"Ohok, Le-pas Se-"

"Lepaskan dia Sehun. Jangan kau berani sentuh Jea dengan tanganmu," pekik Taehyung yang membuatku terkejut. Tidak biasanya Taehyung membelaku di depan orang lain. Taehyung itu ... lebih suka bekerja diam-diam. 

Sehun mengangkat kedua tangannya ke atas ketika Taehyung menyuruhnya begitu. Aku sendiri saat ini membetulkan kembali pakaianku dan mencoba bernapas normal seperti sebelumnya. Gila ya Sehun? Coba kalau Lian tahu bahwa sebenarnya Pangeran Berkuda Putihnya ini sebetulnya cuma orang gila yang menyamar dengan wajah tampannya. Kuyakin, habislah Si Sehun ini.

"Untung Lian selalu laporan padaku soal apapun. Kalau sampai Lian terjerumus karena kau," Sehun mendekatkan wajahnya ke telingaku, "aku bersumpah Jea, akan kucongkel matamu dengan kedua tanganku sendiri," bisiknya. 

Aku hanya nyengir tanpa rasa takut kemudian mendorong Sehun menjauh dariku. "Persetan, Sialan! Mengapa kalian ingin menjalankan acara ini tanpa aku? Dan mengapa kau melarang Lian untuk ikut huh? Aku tahu ada yang tidak beres dengan acara perekrutan ini," omelku dengan mencurahkan seluruh kata yang ada di otakku. Pasalnya, tidak mungkin Taehyung melarangku sekeras ini kalau ia tidak melakukan hal aneh yang berbahaya. Karena membunuh saja, ia biasa laporan dulu padaku.  

Kulihat Taehyung tersenyum kecut dengan bibir tipisnya. "Mau tahu? Kau bisa diam dan melihat dari sini." Taehyung menarik tanganku ke depan layar-layar PC yang menyala menampilkan beberapa gambar yang baru kusadari adalah penampakan dari seluruh ruangan di villa ini juga lapangan yang saat ini menyala dengan kamera infra red.  

"Apa ini?" tanyaku. 

"Permainannya dimulai tengah malam, Sayang. Kau duduk saja di sini, sedangkan aku, Sehun dan anggota lain mulai berburu malam ini," ujar Taehyung dengan nada senang. 

Gila. Berburu apa? Maksudnya berburu malam-malam? Gila ya? Memangnya kelihatan apa hewan malam-malam begini? lagipula siapa juga yang mau melakukannya ketika sedang pesta? Apalagi rata-rata para calon anggota banyak yang sudah teler. 

"Kau mengerti tidak?" bentak Sehun. 

"Diam kau, Sialan. Kalau sudah balik ke asalmu, kucukur bulu kemaluanmu di depan Lian tahu rasa," ujarku geram. Tapi omong-omong soal CCTV ini ... bukankah aku bisa menemukan Jaera lewat PC-PC ini? Ah ternyata ada untungnya juga aku adu mulut dengan Si Sialan Sehun ini. 

"Ayo," ajak Taehyung kemudian. Sehun mendengus kepadaku, kemudian mengikuti Taehyung keluar dari kamar. 

Sekeluarnya mereka, aku langsung memfokuskan mataku ke seluruh PC satu persatu, mencari Jaera yang tadi terakhir kali kulihat teler di sofa. Kuklik PC tempat sofa itu  kemudian mengulang videonya sebelum kulihat Jaera menghilang.

Syukurnya, aku lumayan tahu soal hal beginian. Itu karena terkadang aku membantu ayahku mengerjakan aplikasi seperti ini. Eh, sudah ketemu. Kulihat Jaera teler karena diberi minuman oleh lelaki berkulit putih yang tadi kulihat terakhir kali bersama Jaera juga. Hah sial. Siapa lelaki itu? Aku belum pernah melihatnya. 

Psycho Scenario ░ Kth ░Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang