Chapter 26 : Know

2.3K 406 40
                                    

Sunhee's POV

Fang-fang begitu terkesima melihat hasil jepretan gue yang dilakukan secara diam-diam sewaktu konser EXO waktu itu. Kedua matanya sangat berbinar-binar melihat foto Willis, biasnya, yang sedang menari. Sementara itu, Kak Lay dan Kak Hyungsik sedang berdiskusi di ruang sebelah dengan Tante Yifei yang sengaja mengambil cuti selama satu minggu untuk fokus pada kasus Chanyeol.

"Willis oppa ganteng, ya!" Fang-fang mengelus-elus foto Willis yang telah gue cetak khusus untuk bocah itu. Gue hanya terkekeh. Ketahuilah Nak, bahwa Willis oppa-mu itu sebetulnya memang kekanak-kanakan, seperti wajahnya.

"Kenapa engga ajak Fang-fang, sih? Fang-fang kan, pengen peluk Willis oppa, Kai oppa.." Bibir Fang-fang cemberut, terlihat kecewa.

"Ya.. Soalnya rame banget di sana, Fang-fang. Nanti Fang-fang pingsan," jawab gue. Engga mungkin kan, kalau gue bilang mau investigasi kepada anak lima tahun?

Pembicaraan gue dengan Fang-fang terhenti ketika Kak Lay mengetuk pintu, kemudian bergabung bersama gue dan adiknya.

"Kak Hyungsik mana?"

"Masih ditanya-tanya sama Mama. Urusan gue sudah selesai katanya." Kak Lay lalu mengangkat badan Fang-fang, kemudian memangkunya. Lelaki itu berbincang kecil dengan Fang-fang tentang konser EXO yang begitu meriah dan anggota yang paling ia sukai. Gue yakin, Kak Lay melakukan semua itu agar Fang-fang yang murung sedari tadi bisa ceria seperti sedia kala.

"Lo engga ngajar hari ini?" Kak Lay melirik gue yang tak berbicara.

"Sudah, kok. Hari ini kebetulan jadwal gue diganti jadi pagi soalnya sore nanti ada festival untuk anak-anak kursus."

"Lo engga datang?"

"Engga, ah. Ngapain? Ngga wajib juga."

"Kan lo gurunya."

"Lagian, yang datang ke festival itu harus bayar pendaftaran lagi, termasuk guru. Ah, males. Gue mau hemat, biar bisa keluar negeri."

"Kak Sunhee mau ke mana?" Fang-fang menoleh ke arah gue. Ia terlihat begitu antusias akan jawaban gue selanjutnya.

"Ke Venesia," jawab gue sambil tersenyum.

Sewaktu kecil, gue pernah mendapatkan kartu pos dari kakek gue yang berkunjung ke city of water itu. Gue langsung terpana melihat foto perahu yang melintasi bawah jembatan, ditambah air yang begitu bening. Semenjak itu, gue selalu menuliskan 'jalan-jalan ke Venesia' dalam setiap resolusi tahun baru gue.

"Ko Yixing juga mau ke Venesia kan, waktu itu?" Fang-fang langsung melirik Kak Lay, sambil tersenyum lebar.

"Lo juga mau ke sana?" kaget gue.

Kak Lay mengangguk kecil. "Iya. Gue pernah ke sana, satu kali. Itupun waktu gue masih 8 tahun."

"Fang-fang sudah lahir belum, Ko?" Gadis cilik itu bertanya dengan polosnya. Mungkin ia berpikir ia lupa akan perjalanan ke Venesia sewaktu kecil. Kenyataannya, ia saja masih di awang-awang.

"Fang-fang belum ada di dunia," potong gue lalu tertawa.

Fang-fang tiba-tiba beranjak dari pangkuan Kak Lay, lalu mengangkat kedua tangannya seperti Superman. "Fang-fang mau ngomong sama Mama dulu. Fang-fang mau ke Venesia!" serunya sambil berlari kecil, keluar menemui Tante Yifei.

Bocah yang lugu, batin gue.

Gue kembali menatap Kak Lay yang duduk di depan gue. Ia sudah menggeleng-gelengkan kepalanya tiga kali setelah melihat tingkah adiknya barusan.

Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang