Chapter 18 : A Day with The Stubborn

2.6K 428 20
                                    

Sunhee's POV

Kak Jihyo rupanya tak dapat ikut kegiatan kami mengunjungi rumah Kak Hyungsik, karena cewek satu itu harus pulang membantu tantenya yang baru saja kembali ke Seoul. Jadilah hanya gue dan Kak Lay yang mengunjungi rumah Kak Hyungsik.

Kenangan buruk gue di rumah ini kembali teringat jelas. Begitu kotor, menangis. Gue melepaskan sepatu, dan duduk di ruang tamu.

Kak Hyungsik bergegas ke dapur untuk membuka bungkusan ayam kiriman, sekaligus memanaskannya. Gue baru memperhatikan bahwa terdapat beberapa bingkai foto kecil di atas meja yang berada di dekat dinding.

Gue berdiri dan melihat sebuah foto keluarga, seorang ayah, ibu, dan tiga orang anak : satu perempuan dan dua laki-laki. Foto tersebut sudah lama diambil, dilihat dari ketiga bocah itu masih kecil.

Gue jadi teringat cerita Kak Jihyo waktu itu.

Yang ini pasti kakak perempuan Kak Hyungsik yang tinggal di Amerika, dan yang tersenyum lebar ini adalah kakak lelaki Kak Hyungsik yang hilang itu.

Senyumnya begitu bahagia, namun mengapa hati gue teriris? Seperti kehilangan teman yang begitu dekat.

Ah, dimana dia sekarang? What a cute boy.

"Sunhee, coba liat." Kak Lay menepuk-nepuk pundak gue, sambil menunjukkan sebuah bingkai foto kecil yang berada di paling belakang. "Mirip sama pacar lo waktu itu."

Gue menatapi foto itu lekat-lekat. Chanyeol? batin gue. Telinganya sama-sama lebar, wajahnya juga.

Engga, engga. Engga mungkin Chanyeol sinting yang mabuk-mabukan itu. Cowok dalam foto ini terlihat begitu polos dan kaku dengan seragam sekolahnya, sungguh kontras dengan wajah mesum Chanyeol.

"Ah, liatin foto kakak gue ternyata. Kenapa? Ganteng, ya?" Kak Hyungsik tersenyum tipis melihat gue dan Kak Lay yang memandangi foto itu.

Sembari menikmati ayam rebus jahe, kami pun berbincang-bincang mengenai kakak lelaki Kak Hyungsik yang hilang tersebut.

"Namanya Park Chanyeol."

"CHANYEOL?!" Sontak, gue dan Kak Lay saling bertatapan.

Demi apa, penghuni apartemen lantai 6 nomor 9 itu adalah kakak lelaki Kak Hyungsik yang hilang selama ini?!

Jadi si bodoh itu ternyata 'buronan'!

Kontan, gue pun menceritakan Chanyeol yang gue kenal kepada Kak Hyungsik, diimbangi anggukan dari Kak Lay yang juga sudah pernah berkenalan dengan Chanyeol pula. Sedikit, gue membeberkan masalah yang sedang gue hadapi dengan Chanyeol pada kakak tingkat gue itu.

"Habis ini ke apartemen kamu, ya. Udah lama engga liat Kak Chanyeol soalnya.. Kak Yoora pasti senang kalau denger berita ini."

Gue menggeleng. "Engga bisa, Kak. Hari ini ada jadwal ngajar. Gimana kalau besok aja? Minggu siang atau sore kan, boleh juga."

Kak Hyungsik menghela napas panjang. "Ya sudah, yang penting bakalan ketemu sama Kak Chanyeol," ucapnya.

"Makasih banyak, Sunhee. Keluarga Kakak sudah buntu jalan semua, engga tau harus cari kemana. Semuanya sudah ditanyai, tapi engga ada yang tau kemana Kak Chanyeol malam itu." Kak Hyungsik menatap kedua mata gue, berkaca-kaca, lalu memeluk gue erat. Aroma cologne-nya begitu semerbak, not so bad.

"Ini ayamnya sudah dingin." Kak Lay melirik ke arah gue dan Kak Hyungsik yang berpelukan dengan raut masam. Ia mengaduk-aduk ayam yang berada di panci lalu mencicipi kuahnya sedikit.

Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang