Sunhee's POV
Setelah mengetuk sebanyak dua kali, gue dan Kak Lay pun masuk ke dalam kantor Tante Yifei yang hari ini begitu harum dengan aroma kopi. Tuan Manajer EXO yang kami temui sewaktu konser EXO Planet beberapa waktu lalu hadir di sini, duduk di sofa. Tak terlihat keberadaan Tante Yifei di dalam ruangan.
"Tante Yifei mana?" heran gue.
"Ibu Yifei sedang ke pantry sebentar, mengambil makanan ringan untuk kami," balas Tuan Manajer dengan wajah datar.
Sudah tentu ia merasa terpuruk. Karir boyband asuhannya yang sedang naik daun pada tahun pertamanya, akan jatuh kembali ke titik nol. Ia pasti merasa gagal telah menjaga 12 lelaki muda itu agar tak membuat masalah, dan nasib pekerjaannya di ujung tanduk.
Lee Sooman pasti tak senang dengan kabar ini.
Pintu pun didorong dari luar dan tampaklah Tante Yifei yang sudah membawa nampan, sepiring cookies dan dua gelas jus melon. Mama Kak Lay itu melirik gue, tersenyum kecil.
"Halo, Sunhee. Maaf Tante tiba-tiba nyuruh kamu sama Lay ke sini." Tante Yifei meletakkan nampan di atas meja, kemudian menyeret sebuah kursi plastik ke samping sofa, memulai sesi investigasi.
Gue dan Kak Lay duduk di ujung ruangan, memerhatikan Tante Yifei melaksanakan pekerjaannya. Gue takut jika Chanyeol telah benar-benar menghilang untuk selamanya. Gue menarik napas panjang, berusaha berlapang dada dengan apa yang akan gue dengar nantinya.
"Kim Xiumin." Tante Yifei menatap wajah anggota EXO tertua itu dengan lembut. Sungguh, Tante Yifei tak terlihat seperti akan menginvestigasi kasus besar saat ini.
"Iya, Bu Yifei?"
"Kamu kenal dengan Park Chanyeol, kan?"
Lelaki itu mengangguk pelan. "Ya. Saya kenal."
"Anggur putih, Xiumin? Hahaha. Apa yang terjadi?"
Xiumin terdiam sejenak, kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Tuan Manajer. Terlihat bahwa ia merasa tak nyaman, ketakutan memenuhi wajahnya.
Tuan Manajer tiba-tiba menempeleng kepala Xiumin, begitu murka. "Kami engga mau EXO hancur gara-gara kebodohan kamu seorang, Xiumin!" Tuan Manajer membentak, membuat gue sedikit terloncat dari kursi.
Tante Yifei pun menenangkan Tuan Manajer yang sudah naik pitam, seolah akan mengakhiri nyawa Xiumin saat itu juga. Karena tak sanggup menahan amarah, Tuan Manajer akhirnya duduk bersama gue dan Kak Lay.
Kerutan di wajahnya terlihat begitu jelas. Urat di sekitaran matanya juga kentara. Masalah ini tentu membuatnya tak dapat tidur nyenyak.
"Semua itu sudah direncanakan. Saya bekerja sama dengan Lee Somin. Saya kenal Somin karena Chanyeol sempat memperkenalkannya sebagai ibu baru kepada kami. Namun, perkenalan itu tidak berjalan mulus karena Somin dan Chanyeol beradu mulut. Saya langsung tau bahwa hubungan mereka tidak akur. Saya kemudian mencari Facebook-nya. Memang benar, Somin tak pernah menyukai Chanyeol sebagai anak tirinya. Saya memberitahunya mengenai acara selamatan di bar beberapa hari sebelumnya, dan kami langsung mulai menyusun rencana."
Xiumin pun mulai membuka kembali halaman yang tertulis pada malam suram itu. Penuh keyakinan, ia berbicara.
"Malam itu, saya dan Chanyeol memang duduk berdua. Saya memesan white wine, tapi dia tak ikut minum."
"Lalu, apa yang terjadi?"
"Kami berbincang mengenai proyek-proyek EXO ke depan, pembagian suara di setiap lagu. Ia berkata bahwa ia ingin sekali menyanyi, alih-alih nge-rap. Padahal, ia sudah paling menonjol dibandingkan sebelas orang lainnya, termasuk saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅
FanfictionLelaki penghuni apartemen lantai 6 nomor 9 itu menyimpan begitu banyak rahasia di dalamnya, sehingga membuat seorang Kwon Sunhee yang tak pernah peduli akan sekitar, menjadi begitu penasaran dan berurusan dengannya. Sunhee tak tahu bahwa ini bukanla...