Sunhee's POV
Wajah Chanyeol terlihat jauh lebih segar dibandingkan ia berada di rumah Kak Lay tadi pagi. Rambutnya yang bergelombang itu terlihat berantakan, habis bangun tidur.
"Gimana diskusinya?"
"Lumayan interesting."
"Ketemu cowok ganteng, ya?" Chanyeol terkekeh.Gue mengerucutkan bibir, kemudian menceritakan peristiwa Fang-fang dan melempar kaleng kepada Chanyeol. Lelaki itu tertawa terbahak-bahak, membuat gue memukul lengannya kuat-kuat. "Gue menderita kenapa lo ketawa, sih!"
"Perasaan lo digantung? Hahahaha," tawa Chanyeol.
"Ish, udah udah! Ga usah bahas kejadian hari ini, deh," potong gue lalu duduk di ranjang Chanyeol, mulai bermain dengan rubik yang berada di atas nakas.
Tiba-tiba, badan Chanyeol yang besar tinggi itu menimpa gue. Ia tertawa-tawa sambil menggelitiki perut gue hingga gue lemas. "Stop it, gue geli!" ucap gue yang tak tahan geli, sambil memukul-mukul dada Chanyeol. Chanyeol pun berhenti menggelitiki gue, lalu kami berdua berbaring di atas ranjang, seketika lelah.
Gue dan Chanyeol bertatapan, membuat hati gue berdesir hebat. Demi apapun, dia terlihat semakin tampan setiap harinya.
"Sunhee."
"Ya?"
"Lay tadi bilang gue cowok macem apa ya, gantungin perasaan lo?"Gue hanya diam, menurunkan kepala gue. Apakah Chanyeol mau marah? Apakah Chanyeol ingin menemui Kak Lay?
"Ya.. begitulah."
"Memangnya perasaan lo ke gue kayak gimana?"Gue menghela napas berat. Perasaan apa ini namanya?
"Entahlah, gue engga tau, Chanyeol," balas gue, tak berani menatap matanya. "Liat mata gue, Sunhee." Chanyeol menaikkan dagu gue, membuat gue seketika terkacip.
"I don't know about you, tapi gue suka sama lo, Chanyeol." Kalimat itu mengalir dari mulut gue, spontan. Yang bersangkutan hening, tak merespon jawaban gue.
Habis sudah riwayat gue.
"Gue merasa nyaman, gue merasa ada yang ngelindungin gue, jagain gue, perhatian sama gue selama ini. I.. I like you. A lot."
Chanyeol mengedipkan matanya beberapa kali, lalu tersenyum kecil. Tangannya melingkari punggung gue, membawa gue ke dalam pelukannya. Sungguh, begitu hangat. Gue membenamkan kepala gue ke dalam dadanya-- well salah satu kegiatan favorit gue sekarang, dan menghirupi aroma parfum vanilanya seperti sudah-sudah.
Chanyeol memainkan rambut gue, mengelus dan membelainya seperti yang gue harapkan. Gue tak pernah merasakan hal seperti ini kepada seorang cowok sebelumnya. Kebahagiaan yang luar biasa begitu bergemuruh dalam dada gue saat ini.
Gue rasa.. Gue jatuh cinta untuk pertama kalinya.
"Chanyeol-ah.." ucap gue pelan.
"Um?"
"Saranghae."
Chanyeol tak menggubris kembali ucapan gue, lalu mengelus lengan gue perlahan.
Ah, sudahlah.
Mungkin ia tak merasakan hal yang sama seperti gue.
Mungkin ia hanya menganggap gue teman dekatnya.
Mungkin saja ia memang belum siap berkomitmen untuk hubungan yang lebih jauh bersama gue, yang baru dikenalnya beberapa bulan belakangan ini."Lo kurus banget."
"Makasih."
"Banyak pikiran, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅
Fiksi PenggemarLelaki penghuni apartemen lantai 6 nomor 9 itu menyimpan begitu banyak rahasia di dalamnya, sehingga membuat seorang Kwon Sunhee yang tak pernah peduli akan sekitar, menjadi begitu penasaran dan berurusan dengannya. Sunhee tak tahu bahwa ini bukanla...