Chapter 25 : Fear

2.6K 422 94
                                    

Sunhee's POV

Dengan hanya mengenakan kaos kuning dan celana joger ditambah cap hitam andalan, gue menghadiri konser EXO bersama ribuan gadis lainnya yang memenuhi stadiun. Pertunjukkan bahkan belum dimulai, namun sudah begitu banyak dari mereka yang meneriaki nama bias masing-masing tanpa henti ketika video klip EXO diputar di layar.

Gue melirik Kak Lay yang sedari tadi melirik kemana-mana, seperti mencari seseorang.

"Kak Lay." Seorang Han Jisung sudah berdiri di belakang kami, menepuk pundak kakak tingkat gue itu. Kak Lay menoleh, lalu tersenyum.

"Ayo. Mau ketemu temennya Chanyeol, kan?" kata lelaki itu lalu menggandeng tangan gue keluar dari kerumunan, mengikuti Jisung yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Gue dan Kak Lay sudah sepakat untuk bekerja sama membuka kembali kasus Chanyeol, tentunya dengan bantuan Kak Hyungsik dan Tante Yifei yang berprofesi sebagai pengacara senior. Kami bertekad untuk membantu Tante Yifei menangani kasus, ditambah keterangan langsung dari Kak Hyungsik nantinya agar bukti yang akan didapatkan menjadi semakin kuat.

"Manajernya ada di dalam, ada mereka juga. Masuk aja. Ngomong yang sopan," ucap Jisung, mempersilakan gue dan Kak Lay masuk ke waiting room di hadapan kami.

Setelah menarik napas panjang, gue dan Kak Lay mantap mengetuk pintu dan melangkah masuk. Tampaklah 11 lelaki duduk berjejer di atas sebuah sofa panjang sudah lengkap dengan setelan panggung, make up menghiasi wajah mereka dan rambut yang sudah ditata.

"Kalian siapa?" Seorang lelaki bertopi hitam menyela, kaget dengan kedatangan gue dan Kak Lay.

"Manager-nim, kedatangan saya dan teman saya ke sini sekarang sebenarnya untuk meminta bantuan," ujar Kak Lay. Gue melirik ke arah anggota-anggota EXO yang sudah kasak-kusuk, bingung.

"Bantuan apa? Jangan mengulur-ulur waktu, mereka akan tampil 30 menit lagi," balas sang manajer dengan begitu ketus.

"Maaf, tapi ini tentang Chanyeol. Park Chanyeol." Gue menimpali, kemudian menjelaskan tentang pengalaman gue bersama Chanyeol dan niat gue dan Kak Lay setenang mungkin. Raut Tuan Manajer dan para anggota EXO menunjukkan ketidakpercayaan mereka. Sudah pasti mereka berpikir gue mengada-ngada dan mencari perhatian, namun gue tetap sabar.

"Apa yang mau kalian ketahui tentang Chanyeol?" Baekhyun akhirnya berbicara, nadanya begitu rendah. Berapa kali ia menghela napas, seperti berusaha menahan tangis.

"Tentang malam itu. Malam Chanyeol menghilang. Apa yang kalian ingat? Kami sebagai temannya begitu terpukul." Gue menjawab, menatap wajah anggota EXO satu per satu yang sudah berubah muram.

"Kami juga terpukul atas hilangnya Chanyeol, gadis cantik. Kepolisian itu benar-benar bodoh.." Tuan Manajer tiba-tiba menutup wajahnya dengan tangan, lalu mengusap kedua pipinya seolah menyesali keadaan.

Investigasi pun mulai dilakukan setelah Tuan Manajer mengizinkan, dan setelah ia menyadari bahwa mereka juga sangat merindukan kehadiran Chanyeol. Satu per satu anggota EXO pun mengemukakan apa yang mereka ingat pada malam misterius itu. Gue dan Kak Lay duduk di kursi kecil, memanggil satu per satu anggota.

Dimulai dari Kai, member kelahiran tahun 1994, dan termasuk maknae line dalam EXO.

Wajahnya terlihat begitu kusut ketika duduk di hadapan kami, seperti : aku-sudah-tak-ingin-membicarakan-hal-ini-bodoh!

Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang