3

7.6K 1.5K 170
                                        

"Darius Serius Kecebur Kali!" seruku dengan heboh lalu berhambur ke arah Darius yang sibuk mengetik di kasur dengan handuk yang masih melingkar di lehernya.

Aku menimpanya tapi tumben Darius tidak mendorong atau langsung menggulingkan ku.

"Kok ga marah?" tanyaku lalu mengangkat kepalaku yang awalnya ku sembunyikan di dadanya.

"Lagi capek. Gamau buang energi buat marahin kamu. Dimarahin juga ga kapok." aku terkekeh lalu mengecup dagunya sekilas.

"Gih selesaiin kerjaannya dulu. Aku bikinin kopi atau teh?" tanyaku sambil menjauh darinya aku kan cukup berat.

"Dar? Ini kenapa malah dipeluk? Akunya Berat." aku menatap Darius yang sedang memejamkan matanya.

"Lagi ngisi energi." cicitnya.

"Ha? Aku berat kasian kamunya." aku baru mau bangun tapi kaki Darius lebih dulu mengunciku.

Ini Darius kesambet apa?

"Darius Serius pacar Tamara- kamu kesambet ya pas lewat pohon mangga Pak Kumis?" tanyaku lalu meletakan punggung tanganku di dahinya.

"Lagi isi energi. Lima menit lagi abis itu full." aku terdiam.

"Elah bilang aja kangen gue peluk pake sok isi energi segala." godaku sambil menyolek dagunya.

"Jangan toel-toel!" peringatnya yang membuat nyaliku langsung menciut.

Darius punya 1 kakak laki-laki yang terpaut 7 tahun dengannya. Kakak laki-lakinya akan menikah dua bulan lagi di Bali.

Hehe.

Lumayan aku dapat liburan gratis.

Darius pulang ketika Harris balik sekitar jam 11 lewat. Untung rumah Darius tidak jauh. Sekitar 10 menit dari rumahku.

"Ngapain aja lo berduaan?" tanya Harris.

"Lo mengharapkan gue ngapain sama si Darius Serius Weleh Weleh itu?" aku balik bertanya.

"Yang ada dibayangan gue nih ya lo diomelin terus sama dia. Penuh hujatan pokoknya!" aku memandang Harris dengan tatapan lo-mau-tidur-di-luar.

"Gue tidur di kamar lo ya? AC gue netes gitu airnya."

Aku terkadang memang tidur dengan Harris. Walau kadang aku suka iseng memeluknya yang berujung ia akan menendangku.

"Eh gue mau dong dipakein itu." Harris menunjuk skin care yang sedang ku pakai.

"Katanya buat cowok bisa." Harris mendekat ke arahku.

"Bisa- tapi bayar goceng ya? Skin care gue ini sama uang jajan lo seminggu sama nilainya." Harris menatapku.

"Gausah kayak anak kucing kelaperan gitu- sini." aku mengaplikasikan toner di wajahnya lalu menepuknya.

Dengan kasar pastinya.

"Aw- lo sengaja nabok gue ya?" protesnya yang tidak aku indahkan.

"Pake ini aja ya Water Sleeping Mask? Lo gausah pake serum sama vitamin c gue. Mahal." ucapku lalu mengoleskan cream itu pada muka Harris.

"Lembap banget ya? Udah kayak oppa korea belom?" aku hanya memutar bola mata dengan malas.

"Abis main game matiin lampu ya," ujarku setelah berdoa.

"Jangan lupa doa." ingatku yang dibalas gumam oleh Harris.

"Kalau ka Darius macem-macem jangan segan bilang sama gue." aku yang tadinya sudah memejamkan mata langsung membuka mataku lagi.

Heart Shaker -DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang