Di perjalanan menuju bandara bahkan sampai di pesawat kemudian mendarat di bandara Ngurah Rai hanya 2 kalimat yang Darius lontarkan.
"Tiket ga ketinggalan kan?" dan,
"Dress untuk brides maid ga ketinggalan kan?"
Hanya 2 pertanyaan yang Darius lontarkan. Aku yakin, Darius masih kesal denganku yang mengabaikannya beberapa hari yang lalu.
Rabu malam tepatnya, Darius menjemputku dari kantor dan langsung menuju rumahku karena ia ingin meminjam USB milik Bryan dan Harris yang berisi banyak games. Aku mencoba dress yang aku ambil senin kemarin bersama Theo. Aku kan ingin menunjukkan kepada Darius tapi ia malah mendiamkan ku.
Bahkan ia tidak menoleh sama sekali walau aku sudah berada di sampingnya. Darius fokus dengan PS Harris yang ia bawa ke kamarku.
Aku dan rencana bodohku membuat semua semakin berantakan. Aku berniat untuk mengabaikan Darius dan ternyata Darius malah yang mengabaikanku.
Sudah terhitung 15 jam Darius mengabaikanku.
"Dar, udahan diemnya." ucapku dengan pelan karena kami sedang berada di dalam taksi.
"Kamu duluan yang mulai." ujarnya yang membuatku tersenyum namun senyumku tidak lama pudar karena Darius kembali diam.
Sampai di villa yang Daryl pesan aku langsung disambut oleh keluarga besar Darius. Mereka menanyakan kabarku karena imlek tahun ini aku tidak berkunjung ke rumah Darius.
"Congrats ka!" seruku lalu memeluk ka Daryl yang tidak bisa berhenti senyum.
"Kok lo kesini dulu?" tanyanya kepada Darius.
"Barang-barang gue mau ditaruh mana kalau bukan di sini?" tanya Darius balik.
"Lah kan gue pesenin hotel?" Darius menaikkan alisnya.
"Ya lo pikir gue tega sama Tamara buat tidur sendirian di hotel?"
Aku sontak melotot karena tidak percaya dengan apa yang Daryl ucapkan. Bukan aku saja, Darius juga.
"Lo mau gue dibunuh mama?"
"Mama ga ada niatan bunuh kamu. Makan dulu sana abis itu pulang ke hotel."
"Tante!" seruku yang membuat tante Dona tertawa.
Aku dan Darius makan ayam betutu yang dibeli oleh mereka tadi sore kebetulan aku dan Darius belum sempat makan di bandara tadi.
"Mama ga marah apa aku nginep di hotel berdua sama Tamara?" tanya Darius.
"Engga, mama juga tau kali kamu ga mungkin melakukan hal yang di luar batas. Mama percaya kamu Darius." hatiku tersentuh mendengar ucapan tante Dona yang menaruh kepercayaan besar pada Darius.
Selepas makan dan berbincang, aku dan Darius langsung menuju hotel tapi kali ini Daryl yang mengantar kami.
"Ingat ya wahai kalian anak muda, beli perlindungan ga sampai lima puluh ribu kok." aku hanya meringis karena Darius menyumpah serapah Daryl sedangkan Daryl tertawa puas.
"Eh, kalian itu udah dewasa kali jadi ya normal aja menurut gue tapi ya harus bertanggung jawab juga."
"Gausah banyak ngomong." tukas Darius.
Darius makin menyumpah serapah Daryl ketika tau kamar yang dipesan hanya satu.
"Gue sumpahin bisulan si Daryl!" aku terkekeh mendengar sumpahan yang diucap oleh Darius.
![](https://img.wattpad.com/cover/154053774-288-k444725.jpg)