"Charles!" sapaku lalu berjalan ke arah Charles yang sedang duduk dengan raut wajah seperti orang frustrasi.
"Muka apa air kobokan? Butek banget," ledek ku.
"Skripsi ku cinta ini tidak terlihat ujungnya." aku tertawa ketika Charles berucap seperti itu dengan nada.
Entah aku bingung mengapa Darius mau bersahabat dengannya. Jika Darius bersahabat dengan Kun aku masih paham karena Kun orang yang pembawaannya tenang. Sedangkan Charles? Ia selalu menjadi korban dari mulut pedas Darius dan Kun yang akan menengahi mereka.
"Darius mana?" tanya Charles.
"Entah bimbingan entah ngerjain kerjaan dia." ujarku lalu menyalakan laptop.
"Lo putus lagi Char?" tanyaku yang dibalas dengan gumaman olehnya.
"Udah kenapa punya pacar tuh satu aja. Jangan selingkuh sana sini." Charles menatapku.
"Eh lo harus rasain punya pacar 3 sekaligus! Deg-deg serr tapi seru. Percaya deh. Lo kayak lagi di film action gitu harua pinter-pinter bohong!"
"Terus aja lo ngajarin cewek gue yang ga bener." aku dan Charles saling tatap lalu meneguk saliva kami dengan gugup.
"Sampe cewek gue selingkuh -lo duluan yang gue samperin." Darius menarik kursi di sebelahku dan duduk.
"Kaku banget kamu aku jadi suka,"
"Kamu bimbingan?" tanyaku sambil menghapus keringat yang jatuh di pelipis Darius.
"Iya tapi biasalah dibatalin. Untung masih di jalan." ujarnya lalu meminum kopi milik Charles.
"Kerjaan lo lancar?" tanya Darius.
"Kerjaan mah lancar. Skripsi gue yang menyedihkan."
"Hidup lo juga menyedihkan." sambung Darius.
Kami bertiga sibuk melanjutkan skripsi kami yang tak terlihat juga ujungnya. Tidak. Darius sudah terlihat ujungnya. Aku sudah terlihat sedikit. Charles yang masih entah dimana.
"Si Kun nyuruh kita dateng tuh ke rumahnya dia. Katanya ada apa gitu. Intinya makan-makan lah." ujar Charles.
"Kapan?" tanya Darius tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Besok." Darius hanya mengangguk.
Darius itu jarang sekali mengizinkan aku untuk ikut dengannya jika ia berkumpul dengan kawanannya itu. Katanya "Aku kan butuh waktu buat main sama teman-teman bukan sama kamu aja. Bosen kalau sama kamu terus."
Jahat? Memang.
Tapi aku cinta.
"Oh iya!" seru Charles.
"Tanggal berapa lo tugas ke palembang? Gue lupa. Kalau weekend gue bisa anter ke bandara-" Charles menghentikan ucapannya ketika ia menyadari jika ia mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dikatakan.
Aku menoleh dan mendapati Darius yang sedang menghela napasnya.
Darius tidak bilang sama sekali jika ia mendapat tugas ke palembang.
![](https://img.wattpad.com/cover/154053774-288-k444725.jpg)