Part 7: Unavoidable

13.7K 807 8
                                    

           

Ooo it's been too long guys... how are yaaa?? Neng Alyra lama gak ketemu tambah ketjeh. Menang banyak si eneng ya, dapet Aric sama Adrian sekalian. ck..ck..ck... irihati sayah...

Happy reading guys...

---


"There are things in life you can't avoid. Places you have to go to, streets you have to walk on, songs you have to listen, heartache you have to endure"





ADRIAN POV


"Why don't you call?" ucap suara di ujung telepon.

"Keburu ketiduran Ra" jawabku malas.

"Liar! Kamu pembohong yang buruk Yan"

Aku terdiam.

"What's wrong?" tanya Ira lagi "I call you since this morning, your phone is either off or you didn't pick up, it's been almost 24 hours Yan, where the hell are you?"

Aku masih terdiam.

"Adrian.. look! the view is amazing from here" teriak Linda di sebelahku dengan excited.

"And who is that?" tanya Ira garang

Aku menghela nafas panjang. "Itu Linda, Account Director kantornya Aric. Aku lagi di Taipei Ra, berangkat tadi pagi. Ada conference, corporate kirim aku sama Linda kesini."

"Kenapa kamu gak bilang kalo kamu mau pergi?"

"Why should I Ra? Aku kan bukan siapa-siapanya kamu"

Diujung telpon Ira terdiam dan aku langsung merasa bersalah mengucapkannya.

"Right" ucap Ira akhirnya, menghela nafas panjang dengan berat. "Have a great time there Yan, see you" lanjut Ira sebelum memutus sambungan.

Aku terdiam menatapi layar handphoneku yang sudah gelap. Telepon Ira sudah mati sejak beberapa menit yang lalu tapi aku masih terdiam menatapi layar. Entahlah.. yang barusan terjadi terasa salah untukku.

"Adrian! Ngapain sih loe? Ayo sini dong. Gak setiap hari lho kita ke Taipei 101." (note: Taipei 101 is the tallest building in Taiwan. Kita bisa naik lift ke atas dan ngeliat sekeliling kota dari atas. Paling oke kalo main ke sini malam, lampunya bagus banget).

Aku menghampiri Linda dengan malas-malasan, masih gagal move on dari telepon Ira barusan. Menatap ke depan ke rangkaian lampu kota yang berpijar cantik di sekelilingku dan langsung merasa sesak. Those lights suddenly reminds me of Ira. Ira love this, Ira love city lights. Dia bisa duduk berjam-jam di balkon apartemennya di Thamrin, hanya terdiam menatap kosong ke arah lampu kota. Stress relieve katanya.

 Stress relieve katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Friends don't kiss 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang