Part 11: Because i also love you

11.8K 806 12
                                    

Republished on 20 Jan 19

Sad is when you can't have what you desire the most, hopeless is knowing that you still want it no matter what


IRA POV

Gue gak tau apa yang ada di pikiran gue waktu mengiyakan ajakan temen-temen kantor gue buat clubbing malam ini.

Gue ini banker dan kerjaan gue lagi numpuk banget karena udah deket tutup bulan. Saking stressnya udah seminggu lembur tiada henti, salah satu staf gue ngajakin clubbing ke Domain karena lokasinya yang deket banget dari kantor gue di Senayan. Gue gak bisa nolak karena hari ini Jumat dan pacar gue Aric lagi di luar kota.

Gue masuk Domain masih dengan baju ngantor. Rok pensil hitam ketat dan atasan kerja, cuman blazernya yang gue tinggal di mobil. Gue lagi asik bergoyang rame-rame sama temen kantor gue waktu mata gue menatap tubuh yang teramat familiar lagi asik bergoyang gak jauh dari gue.

Gue mengucek mata dan mencoba melihat lebih jelas, bener itu Adrian. Di sebelahnya gue liat ada Ethan dan Oliver, walau gak lama Oliver terlihat berjalan menjauh. Mereka berdansa menempel dengan pasangannya masing-masing.

Gue gak pernah masalah ngeliat Ethan atau Oliver atau temen cowok gue yang lainnya berdekatan dengan random woman, tapi entah mengapa melihat Adrian menempel ketat dengan wanita lain selain gue bener-bener bikin dada gue menggelegak oleh amarah. I really don't like what I see terlebih saat wanita yang menempel dan menggesekkan diri ke Adrian mengangkat kepalanya dan bikin gue mengenali siapa dia.

Shit, That's Linda. Gue gak mungkin salah mengenali. Linda terlalu cantik untuk tidak dikenali dan gue udah terlanjur menganggap dia saingan kuat sejak hari dimana gue nemuin fotonya di Instagram Adrian.

Gue gak ngerti apakah karena alkohol yang gue minum sebelum ini, atau murni karena emosi yang bikin gue berderap menghampiri mereka.

Linda sedang membisikkan sesuatu ke telinga Adrian bikin Adrian tertawa kecil saat gue mendekat, gue bisa mendengar samar ucapan Linda "Tapi gue beneran mau cium loe Yan, please jangan ditolak".

This bitch! dia pikir dia siapa. Gue merasa darah gue mendidih karena cemburu.

"Lepasin tangan loe dari dia" tegur gue sambil menarik tangan Linda dari tubuh Adrian. Bikin Adrian dan Linda noleh ke arah gue.

"Ra.." panggil Adrian bingung. "Kamu.. ngapain disini?"

"LEPASIN GUE BILANG!" gue mulai histeris

Adrian yang duluan bereaksi, dia langsung melepaskan diri dari Linda sambil menarik tangan gue yang masih meremas lengan Linda.

"Udah Ra, jangan ribut disini" ajak Adrian.

Kerumunan di sekitar kita mulai menoleh penasaran.

"Apa-apaan loe? Loe siapa?" tanya Linda gak terima. Mulai menarik Adrian kembali.

"Ira?" Ethan mulai sadar kalo ada gue disitu.

Gue mengacuhkan Ethan seutuhnya. Gue lagi ada urusan yang lebih penting sekarang.

"I SAID.." ucap gue keras ke arah Linda "Lepasin tangan loe dari dia bitch, HE'S MINE!".

"IRA!" gue denger teriakan kaget Adrian dan Ethan sekaligus.

"What the hell man?" tanya Ethan ke Adrian.

Muka Adrian terlihat bingung.

"LEPAS!" jerit gue menarik tangan Adrian. Linda tampak marah di sebelahnya.

Friends don't kiss 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang