Part 26: We're even now

9.5K 657 7
                                    

           

Kira - kira gitu deh tampangnya Adrian pas keluar dari bath tub *lirikmulmed*, hehehe

Short Chapter, enjoy!


What goes around comes around, so I guess we're even now


Adrian tampak bahagia waktu turun sarapan dengan Ira pagi itu. Menyapa kedua orang tua mereka yang duduk dekat pintu masuk restaurant dengan ajudan ayah Ian dan body guard ayah Ira yang menempel ketat di meja sekitar lantas berpisah karena Adrian ingin menghampiri teman-temannya sementara Ira juga udah gak sabar mau ketemu Sitta yang duduk di sisi lain.

Meja itu penuh dengan Aric yang duduk di sebelah Ayu, Oliver yang menempel dengan Linda, Ethan yang duduk sendiri dan kini, Adrian.

"Yan" sapa Aric yang pertama menyadari kedatangannya. Matanya tampak khawatir.

"I realize one thing last night Than" ucap Adrian tanpa basa-basi. "You have photographic memory*, gak mungkin loe lupa Ira udah hamil." (*Photographic memory = kemampuan untuk mengingat informasi secara detail)

Adrian bisa mendengar Ayu dan Linda terkesiap tapi Ia tidak perduli, so what kalo orang tahu mereka MBA* (MBA = married by accident) toh kini mereka sudah sah.

Di kursinya Ethan terlihat salah tingkah.

Adrian menghela nafas panjang sambil menatap Ethan, Aric sudah berdiri sambil memegang lengannya. Adrian gak pernah marah, ia yang paling stabil diantara mereka berempat, tapi orang sabar juga ada batasnya kan? Adrian bisa merasakan tatapan Oliver yang menggeleng singkat, meminta Adrian untuk tidak memperpanjang lagi.

"I guess we're even now, kita impas" ucap Adrian sambil duduk di kursi depan Ethan yang kosong. "No more, broe" ucapnya tegas.

Di kursinya Ethan menghela nafas lega sambil membuat tanda V dengan tanggannya. "I promise" ucapnya khidmat. "Jadi, gimana semalam? Berhasil gak?" lanjutnya usil. Sialan emang nih anak, balik-baliknya kesitu lagi.

"Gue berendam air dingin di bath tub semalaman" jawab Adrian sambil melengos ketika menyadari Aric dan Oliver diam-diam menunggu jawabannya.

"You did not?" desis Ethan gak percaya.

"I did so" balasku tak kalah datar, puas dengan reaksi Ethan yang tampak kesal.

"Apaan I did so?" suara Ira terdengar di belakangku bikin aku terkesiap. Ia duduk di sampingku sambil menatapi Ethan "By the way, thanks for the surprise Than, you make me the happiest bride ever" lanjutnya, bikin Ethan membelalak di kursinya.

"What?" tanyanya memastikan.

"Ian cerita loe naro obat perangsang di minumannya. Gila loe ya! Untung gue kuat" ucap Ira sambil menyingsingkan lengannya bagaikan popeye.

"Loh... loh... bentar dulu nih. Tadi kata Adrian.." potong Ethan bingung.

"Apa? Dia marah-marah sama elo? Gue gak papa kok, just a bit...sore" lanjutnya perlahan sambil tersipu sebelum beralih ke topik lain bikin semua orang di meja itu menatapi mereka berdua dengan penasaran.





Flashback on

"Yan.." panggil Ira dari luar kamar mandi. "Please buka kuncinya, aku kebelet."

Adrian terpaksa bangun dari bath tub, meraih handuk dan membungkus tubuhnya rapat-rapat sebelum membuka pintu kamar mandi.

"Kamu ngapain malam-malam mandi?" tanya Ira bingung setelah selesai buang air kecil.

Adrian hanya menggeleng lemah sambil menuntun Ira ke tempat tidur, menyelimutinya sebelum kembali melangkah ke kamar mandi.

"Yan!" panggil Ira kaget dengan sentuhan Adrian, "Badan kamu anget. Kamu... udah berapa lama mandi nya?" tanyanya lagi.

Adrian menghentikan gerakannya yang ingin menutup pintu kamar mandi sambil menatap Ira sayang.

"Aku akan selesai mandi kalau efek obatnya Ethan kelar. Tinggal... 1 jam lagi" ucapnya sambil menatap jam dinding.

Ira bangkit dari tempat tidur sambil memegang tangan Adrian. "Kenapa sih kamu kaku banget? Why don't you just embrace it. Yes, kali ini Ethan bercandanya emang agak keterlaluan. But so what? Kita udah nikah. Yang akan kamu lakuin ke aku sebagai efek obat itu gak dosa Yan. Justru aku yang berdosa kalo harus ngebiarin kamu mandi air dingin semalaman sampe kamu demam besok pagi."

"I did this for you Ra" ucap Adrian lelah. "Kamu pikir aku suka berendam air dingin malam-malam begini? Tapi kalo gak gini, aku takut malah nyakitin kamu." lanjutnya pelan sambil menyusuri tubuh Ira yang penuh bekas merah, sisa percintaan mereka yang pertama dan satu-satunya malam ini, 4 jam lalu, sebelum ia memulai ritual berendam air dinginnya.

Ira sadar Ian menatapinya dan itu membuatnya malu sekaligus berani disaat yang sama "Aku gak takut, karena aku tahu kamu gak akan menyakiti aku" bisik Ira sambil menarik jatuh handuk yang meliliti pinggul Adrian. "Masih 1 jam lagi kan efeknya? Sayang banget hadiahnya Ethan kalo gak dinikmatin" kerlingnya nakal.

Flashback off

---


Wkwkwkwk... ngakak lagi sambil guling-guling. Emang seru kalo punya pasangan yang gak kita banget ya guys.. jadi banyak seninya. Yang satu ngerem, satunya ngegas. Coba kalo semuanya ngerem atau semuanya ngegas kan gak seru.

Tinggal 2 ato 3 chap lagi, boleh dong dikasih insentif bintang biar seneng nih.

Friends don't kiss 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang