Do not wait until the conditions are perfect to begin. Beginning makes the conditions perfect- Alan Cohen
9 months later
"Than... Oliver mana sih?" tanya Aric sambil celingukan ke sekeliling airport lounge.
"Hmmm...?" tanya Ethan sambil mengangkat kepala dari handphonenya "Sorry gue harus bales email ini, urgent." Ucapnya sambil mengangkat handphone nya sekilas.
Aric mengangguk, memutuskan untuk menghampiri Ira di depannya. "Aiden... ganteng banget sihh.." godanya sambil menjawil pipi gembil Aiden. Aiden tertawa-tawa di gendongan Ira.
"Kamu bagus rambut pendek gitu Ra" ucap Aric kemudian "lebih Fresh"
"Thanks" ucap Ira sambil nyengir.
"Kamu makan dulu sayang" ucap Adrian ke Ira saat menghampiri Aric dan Ira beberapa saat kemudian dengan piring kue di tangannya. "Sini, biar Aiden aku yang gendong."
Aric tersenyum melihat pemandangan di depannya. Ia bersyukur melepas Ira ke Adrian. Ira dan Ian adalah orang – orang yang paling berarti di hidupnya, and seeing those 2 person looking so happy is heartwarming.
"Kamu sama Ayu gimana Ric? Masih suka begadang gak?" tanya Ira sambil mencamil kue di depannya.
Aric tersenyum. Hanya mendengar nama Ayu disebut saja hatinya menghangat. Ya... beberapa saat setelah Ia melepas Ira, Aric akhirnya menemukan jodohnya sendiri. Ayu istrinya baru saja melahirkan bayi perempuan cantik untuknya beberapa bulan lalu sehingga gak bisa gabung dengan mereka sore ini.
"Biasalah Ra, namanya juga bayi. Bebas mau bangun minta susu atau ganti popok kapanpun juga kan?" jawab Aric sambil kembali menjawil Aiden. "By the way, anak gue cewek nih, enak banget pas gede udah ada Aiden yang jagain ya."
Adrian nyengir di depannya "Masih kecil udah main nyomblangin aja loe".
"Apaan nyomblangin?" tanya Oliver yang datang beberapa saat kemudian.
"Gue dong dicomblangin" sahut Ethan yang ikut bergabung.
"Elo kebanyakan jajan Than, ogah gue nyomblangin loe" ketus Aric.
"Heh, biar gimana gue bersih ya. Gue rajin cek juga ke dokter, ade ape" sungut Ethan bikin semua teman-temannya tertawa.
Obrolan mereka terputus karena pengumuman boarding yang membuat mereka semua mendadak bertatapan, sudah waktunya untuk Adrian dan keluarga kecilnya untuk masuk pesawat.
Ya, hari ini adalah hari dimana Adrian dan Ira meninggalkan Indonesia untuk jangka waktu yang entah sampai kapan. Mereka memutuskan untuk memulai hidup baru di Belanda. Simply because idealisme Adrian untuk berdiri sendiri tanpa nama besar ayahnya. Ayahnya, sang politikus negeri ini, sang ketua dewan, bagaimana mungkin Adrian memulai bisnis di negara dengan nama sebesar itu di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends don't kiss 💋
ChickLit"Saat kamu jatuh cinta pada tunangan sahabatmu". Warning 21+ Highest rank #1 in Novel Dewasa (17-28 Jan'19) Adrian Hamas tidak pernah menyangka akan jatuh cinta dengan pacar sahabatnya sendiri. Pacar yang dititipkan kepadanya, yang seharusnya Ia jag...