Bah... terlalu banyak chapter manis manjah... bisa diabetes kalo kelamaan, izin dipaitin dulu yess. Karena kudunya kan sebelum terang, gelap dulu...
PS. Dapet salam dari Adrian *lirikmulmed* hehehuee...
---
How long does it take you to walk out from shadows? Cause I've caught up and can't escape. It chases me everywhere
IRA POV
"Thanks udah mau jemput aku Yan" ucapku saat Adrian menjemputku ke kantor sore ini.
"It's alright" jawabnya santai sambil mulai menjalankan mobil. "Kamu udah mendingan?" tanyanya lagi sambil melirik ke arahku cemas.
"Sekarang lagi gapapa" jawabku pelan sambil mengunyah permen karet. Ini adalah kehamilan pertamaku, karena aku emang gak pernah hamil sebelumnya. Tapi yang bikin kaget adalah ternyata hamil itu gak semudah yang aku bayangkan. Aku mabok berat, dalam artian aku nyaris selalu memuntahkan apapun yang aku telan dan rasanya bener-bener gak enak.
"Hari ini udah berapa kali kamu muntah?" tanya Adrian lagi. "Aku khawatir Ra. Apa kita sebaiknya ke dokter lagi?"
Aku menggeleng pelan. "Kayaknya aku cuman stress. Kerjaan aku lagi banyak banget dan aku juga telat makan hari ini"
Disampingku Adrian mengerutkan kening tanda dia gak suka sama apa yang dia dengar. "Tapi Ra.. kamu kan harus.."
"Stop" potongku. "Stop bilang apa yang harus dan gak harus aku kerjakan. This is my body and I know what to do okay" ucapku keras kepala.
Adrian terdiam walau sesaat kemudian aku mendengar ia bergumam "I just want what's best for you and the baby Ra".
Keheningan yang datang kemudian terselingi dengan bunyi hp ku yang berdering nyaring. Nama Mami berpendar – pendar di layar.
"Ya Mam" jawabku. "Ira masih di jalan. Apa? Main ke rumah? Sekarang? Tapi Ira... Iya.. Iya.. ya udah.. Ira kesana sekarang"
"Nyokap?" tanya Adrian.
Aku menoleh sekilas, ia masih menatap ke depan.
"Nyokap minta aku ke rumah sekarang. Kangen katanya" ucapku.
"Ya udah" jawab Adrian sambil berbalik arah. Berbalik menuju arah rumah orang tuaku di Menteng.
"Adrian bentar, minggir dulu di depan" pintaku.
Adrian meminggirkan mobil dengan bingung sementara aku langsung meloncat keluar begitu mobil berhenti.
"Ira..." panggil Adrian panik. Ia berhasil menyusulku dan meninggalkan Audinya begitu saja di pinggir jalan. "Apa-apaan...."
"Kue putu" ucapku sambil menunjuk abang-abang kue putu yang lagi mangkal di pinggir jalan. "Aku pengen..."
Di tempatnya berdiri Adrian menghela nafas panjang sambil geleng-geleng kepala.
"Aku gak ngerti kenapa kamu muntahin semua makanan kesukaan kamu tapi malah ngabisin semua kue putu itu" tanya Adrian gak ngerti waktu kita udah balik ke mobil.
"Itu namanya ngidam sayang" ucapku sambil tersenyum lebar. Bahagia karena berhasil memasukkan sesuatu ke perutku tanpa berakhir enek dan muntah.
"Sungguh aneh" ucap Adrian lagi. Melirik plastik bening tempat kue putu yang kini sudah kosong dengan heran.
Aku mengangguk setuju. "In normal days, aku bahkan gak akan sudi makan apapun yang dijual di pinggir jalan" terangku. Bukannya sombong, but hey, it's just how I am.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends don't kiss 💋
ChickLit"Saat kamu jatuh cinta pada tunangan sahabatmu". Warning 21+ Highest rank #1 in Novel Dewasa (17-28 Jan'19) Adrian Hamas tidak pernah menyangka akan jatuh cinta dengan pacar sahabatnya sendiri. Pacar yang dititipkan kepadanya, yang seharusnya Ia jag...