Aku mematung, masih terkejut dengan jalan cerita yang berubah.
"Aku senang sekali ketika kamu ternyata menjadi observer ku untuk tugas, seperti takdir, kita bertambah dekat." Aku tidak bisa melepaskan tatapan mata yang berbinar itu, "terlebih saat melihat stiker sebelah sayap di ponselmu, seolah mengatakan bahwa aku adalah bagian dari dirimu."
Mamah, aku butuh oksigen!
"Aku terlalu menikmati kebahagiaanku sendiri, sampai Jin hyung marah, merutukiku banci gak peka. Aku tidak bergerak padahal sudah tahu kalau kamulah orang yang kutunggu. Bahkan bilang, kalau aku bakalan menyesal kalau terus diam dan kamu malah menghilang."
Heseok menghirup nafas, mengingatkanku untuk ikut bernafas.
"Meski sudah tahu kamu hanya menganggapku sebagai idolamu, aku tetap memberanikan diri. Paling tidak, aku sudah berusaha." Hesok menghela nafas, seakan mengumpulkan segenap kekuatannya. Mata bulat nan hangat itu menatap mataku, mengungkapkan perasaan jujur disana.
"Aku sangat menyukaimu."
Apa yang harus ku katakan? Banyak hal melintas dipikiranku, aku bukanlah perempuan pintar. Aku tidak tahu apa yang harus ku katakan dalam situasi seperti ini selain, "terimakasih." Bisikku lirih.
Hoseok kembali tersenyum, memperhatikanku dengan bahagia. "Kamu seperti malaikat, beruntung sekali laki-laki yang kamu sukai. Suatu hari, aku harap aku bertemu dengan malaikat yang mencintaiku juga."
Hoseok sama gugupnya denganku. Dia menoleh sekitar, melepaskan tanganku sambil pamit ingin mencari minuman dan memintaku untuk menunggu.
Aku memperhatikan kedua tanganku yang kembali dingin, lalu melihat punggungnya yang menjauh. Getaran menyakitkan merambat keseluruh tubuhku.
Sakit sekali.
Apa yang harus aku lakukan? Aku terlalu banyak berharap, dan ketika harapanku terkabul, aku seperti manusia yang tidak tahu berterimakasih.
Tidak boleh begini. Aku yang memulai, aku juga yang harus mengakhiri.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL - BTS Jung Hoseok FF [3] [✔️]
FanfictionBiar aku uraikan, rasanya jatuh cinta.. Kamu, tidak bisa berhenti memikirkannya sepanjang hari. Kamu, merasa cemas jika tidak melihatnya. Kamu, merasa lebih menderita saat dia terluka. Kamu, merasa siap melakukan apa saja, meski tahu kamu akan...