0

13.9K 725 31
                                    


Dentingan notifikasi chat masuk membuat seorang lelaki yang tengah sibuk berkutat dengan komputer lantas menatap sekilas ke layar ponsel nya yang menyala.

Bukan hanya sekali, ponselnya kembali berdenting berkali-kali. rupanya orang yang mengiriminya chat tersebut punya hal penting yang ingin disampaikan, mau tak mau si empunya meraih benda tipis tersebut.

Matanya membelalak ketika membaca chat yang dikirimkan oleh istrinya.

Line!

My Wife♡
Mas
Mas
Mas
P
P
P
P
P
Sibuk banget ya?
P
P
KATANYA BISA JEMPUT?!
yasudahlah aku pulang sendiri aja

Lelaki bermata tajam tersebut langsung menelpon istrinya, di detik kelima terdengar suara dari seberang.

"Mas, kamu dimana?"

"Astaga maaf sayang, aku lupa. Kerjaan ku juga masih banyak. Maaf ya?"

"Yaudah gak apa-apa. Aku tutup dulu ya? Mau nyari taksi didepan"

"Iya, hati-hati di jalan"

"Hn"

Detik berikutnya telepon sudah terputus.

Lelaki itu menghela nafas, dirinya bimbang ingin menjemput istrinya atau tetap di kantor. Namun karena perasaaan nya lebih besar kepada istrinya maka dia langsung berbenah sebentar, kemudian menuju ruangan bos besar ingin minta ijin.

***

Di tempat berbeda, istri lelaki tadi mendengus sebal. Tapi yaudahlah gak papa. Suaminya kerja kan buat mereka berdua juga, jadi gak masalah. Dia bisa pulang sendiri kok.

Dengan langkah santai wanita itu berjalan keluar dari kawasan sekolah taman kanak-kanak tempat dia mengajar.

Ya dia guru disana. Suaminya terkadang meminta dia berhenti bekerja dan diam dirumah saja, tetapi dia menolak. Alasannya karena dia suka berinteraksi dengan anak-anak. Sekalian membantu tantenya yang merupakan pemilik sekolah.

"Bu gulu" terdengar suara anak kecil yang mengikutinya sambil berlari.

Wanita itu menoleh kebelakang dan mendapati salah satu murid didiknya belum pulang. Padahal sekolah sudah sepi.

"Xuke, kamu belum pulang? Mama mu mana?"

"Gatau, tadi pagi mama ada. Tapi sekalang gak ada" mata anak itu berkaca-kaca.

"Jangan nangis ya, mungkin mama nya lagi dijalan mau jemput"

Bukan nya menjawab, anak itu malah melengkungkan bibirnya kebawah siap menangis.

"Mau bu guru beliin es krim gak?" tawarnya langsung sebelum tangis anak itu pecah.

Dalam seketika, anak itu langsung sumringah dan menghapus air mata yang menggenang.

Si wanita muda tersenyum dan menggandeng tangan mungil anak itu menuju minimarket yang ada di seberang jalan.


Mereka menunggu sebuah mobil dari arah kanan jalan lewat terlebih dahulu agar bisa menyebrang jalan, tapi mobil tersebut malah berhenti tepat di samping mereka.

Dengan dahi berkerut si wanita memandangi lelaki yang keluar dari mobil tersebut.

"Hah syukurlah kamu masih disini" ucap lelaki itu lega.

"Om!" Xuke berlari menghampiri lelaki yang dia panggil om barusan.

Sempat keheranan, akhirnya si wanita mengikuti Xuke dari belakang.

Wanita itu tersenyum melihat Xuke langsung menubruk paman nya dan memeluk dengan tinggi tidak seberapa itu.

Si lelaki menoleh ke arah si wanita dan matanya melebar memancarkan rasa kagum sebelum tersadar akan suara keponakan nya.

"Om, mama mana?"

Lelaki itu tersenyum hangat, "Mama mu lagi ada urusan, maka nya minta om yang jemput kamu. Hh padahal om lagi sibuk, untung masih sempat" jawabnya malah curcol.

"Apa sih om? Aku gak ngelti"

"Intinya mama mu sibuk, mau pulang sekarang?"

"Nanti dulu, aku mau beli es klim sama bu gulu" Xuke menunjuk minimarket di seberang jalan dan menarik tangan si wanita dengan tidak sabar.

"Hei Xuke, jangan narik-narik gitu"

"Gapapa pak, santai aja" si wanita tersenyum, membuat dada si lelaki bergemuruh.

"Terima kasih ya sudah menjaga Xuke"

"Oh, jangan sungkan. Lagian cuma sebentar ini tidak masalah"

"Tetap saja saya harus berterima-kasih"

Si wanita hanya menangguk sambil tersenyum ramah. Lagi-lagi si lelaki merasakan sesuatu yang aneh dalam dadanya.

'Masa sih baru ketemu sudah gak karuan gini' batin lelaki itu.

Tiba-tiba ponsel wanita itu berdering menandakan telepon masuk. Tangannya merogoh kedalam tas, mencari ponselnya. Dahinya berkerut membaca nama si pemanggil, tanpa ragu dia mengangkat telepon tersebut.

"Halo mas?"

"Dah balik belum?"

"Belum, ini masih di area sekolah"

"Lah daritadi belum pulang?"

"Iya, tadi ada something"

"Hm, tunggu bentar ya aku lagi dijalan"

"Haa?"

"Tunggu aja, jangan kemana-mana!" Setelah itu telepon diputus begitu saja.

Bibirnya mengerucut, suaminya selalu susah ditebak. Meskipun suaminya keliatan bodo amatan dan kelewat santai tetapi dirinya selalu diproritaskan oleh sang suami.

Tanpa sepengetahuannya, si lelaki memandangi nya sedari tadi.

"Om, bu gulu, ayo beli es klim" rengek Xuke.

"Oh, astaga. Ayo!" lelaki tersebut tersadar.

"Maaf ya, bu guru gak bisa ikut. Sebentar lagi suami ibu mau jemput. Lain kali ya sayang" wanita itu mengusap rambut Xuke.

Si lelaki tersentak ketika mengetahui wanita itu sudah menikah.

"Yahh" Xuke mengerucutkan bibirnya.

"Jangan cemberut gitu ih gemes" si wanita tertawa dan menguyel pipi Xuke dengan gemas.

"Yaudah kalo gitu, kami permisi dulu" ucap si lelaki sambil menggandeng tangan keponakannya menuju minimarket di seberang jalan.

Si wanita mengangguk.

Tak lama kemudian, sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di samping si wanita. Tanpa ragu si wanita membuka pintu mobil dan langsung masuk kedalam. Mobil tersebut kembali melaju meninggalkan Xuke dan paman nya yang memandangi kepergian mobil itu.

"Yahhh, bu gulu nya pulang duluan" Xuke terlihat kecewa, paman nya terkekeh.

"Cepetan abisin es krim nya. Abis itu kita pulang!"


[END] Life After Married - Yuta NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang