Ch. 30

1.2K 120 72
                                    

"Air, mbak" Jeonghan menyodorkan sebotol air mineral pada Eva saat mereka tengah beristirahat.

"Ah, makasih" Eva menyambut botol air itu dengan senyuman.

Ia tak tahu bahwa senyumannya membawa efek yang luar biasa pada Jeonghan.

"Iya" Jeonghan menjawab singkat.

"Capek ya ternyata, ini gara-gara aku lama gak latihan"

"Ya iyalah capek. Kalo gak mau capek diem dirumah aja, mbak"

Eva terbeliak, "Weh anjay. Dapet kata-kata darimana itu?"

"Dari Hoshi"

Eva masih menatap Jeonghan tak percaya, ia lalu beralih mencari keberadaan Hoshi, "HE SIPIT. LO NGAJARIN APA AJA KE MAS JEONGHAN?"

"TEKNIK SILAT DOANG, AH ELAH. JANGAN PERCAYA SAMA OMONGANNYA. DIA TUKANG KIBUL"

"LO TUH YANG TUKANG KIBUL!"

Hoshi mencibir saja, lalu kembali ke kegiatannya semulaㅡmemukuli samsak.

Jeonghan terkekeh pelan, "Besok jadi nonton, mbak?"

"Ha? Nonton apa?"

"Pertandingan silat"

"Oh iya ya, jadi kok"

Jeonghan tersenyum. Dalam hati jadi tak sabar.

***

"Tadaima!" ujar Eva saat memasuki rumahnya. Ia terkapar lemas di sofa ruang tamu.

"Okaerinasai" Yuta munculㅡyang sebelumnya sedang berada di dapur. Terbukti dari adanya apron yang dikenakan suaminya itu.

"Kenapa, yang? Sesuatu terjadi?" tanya Yuta dengan mata membola.

Eva menggeleng, "Aku cuma lagi capek"

"Istirahat nya jangan disini" Yuta menarik kedua tangan istrinya.

Senyum Eva terkembang, Yuta tuh kadang sifat seriusnya muncul disaat yang tidak diduga. Dan ia bersyukur suaminya itu tidak mereceh ketika dirinya sedang lelah sekarang ini.

"Bangun, dong. Mau digotong? Aku lagi masak, tau"

Eva terkekeh, "Masak apa emang?"

"Masak aer, biar mateng!"

Eva mendelik, ia menarik kata-katanya barusan, tentang sifat seriusnya Yuta. Ia menyesal sempat berpikir tentang hal itu. Wanita itu lalu bangkit sambil bersungut-sungut.

Meninggalkan Yuta yang terkikik sendirian.

.

.

.

Usai makan malam yang kali ini dimasak oleh Yuta, pasutri itu kini duduk disofa yang berhadapan dengan televisiㅡmenonton anime. 

DRRT DRRT

Yuta meraih ponselnya di meja depan sofa yang didudukinya tanpa mengalihkan pandangan dari layar televisi, tak juga mengusik Eva yang menyender padanya sambil gigit jari menahan gemas adegan dihadapannya.

Lelaki berdarah jepang itu mengangkat alis mendapati Yuto mengiriminya pesan.

Yuto
NII-SAN...

[END] Life After Married - Yuta NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang