Yuta menatap tak berkedip pada Eva yang kini berdiri dihadapannya dengan anggun mengenakan gaun merah marun.
"Kok bengong?" Eva mengernyit, "Mau nyuruh aku ganti lagi? ini kita ribet gegara gaunku doang" Wanita itu mendengus sebal, dari sejam ke belakang Yuta selalu menolak gaun yang dikenakan istrinya tersebut.
Alasannya karena terlalu terbuka lah, terlalu membentuk, terlalu pendek, dan serentetan kalimat lain yang dilontarkan oleh suaminya tersebut membuat Eva mau tak mau mengganti dan mencari yang lebih tertutup.
Omong-omong mereka berdua mau menghadiri pesta yang diadakan salah satu rekan bisnisnya Yuta.
Sebenernya Eva lebih suka diem dirumah atau ngumpul sama tetangga saat senggang. Tapi gak apa-apa sesekali nemenin suami. Soalnya Eva jarang mau ikut kalo ada acara dari temen bisnisnya Yuta.
"Yaudah ini aja, ayo" Yuta menautkan tangannya dengan tangan Eva.
——
"WOI MAU KEMANA BOSQUE?" teriak Ten si empunya toko kelontong yang berada tak jauh dari rumah Yuta dan Eva.
"Ngehadirin acara kolega" Eva sudah masuk duluan ke dalam mobil saat Yuta menanggapi Ten.
"HAH? GAK KEDENGERAN WEH!" Ujar Ten masih teriak.
"MAU NGEHADIRIN ACARA REKAN BISNIS GUE!" Bertepatan dengan sahutan Yuta, sebuah helikopter melintas.
"APA HAH? MASIH GAK KEDENGERAN" Ten mendumel pelan, walau Yuta udah teriak ya tetep ae suaranya kalah sama suara heli.
"TAU AH BODO AMAT, TAI" umpat Yuta kesal.
"HEH KOK MALAH NGATAIN GUE LU?" Ten sewot.
"GILIRAN DIKATAIN BARU DENGER DASAR BUDEK!"
"SIALAN LO TAKOYAKI BASI!"
"APA LO TAPIR THAI—"
"STOP DONG, ASTAGA. JADI BERANGKAT GAK SIH?" Yuta langsung mingkem saat Eva keluar mencak-mencak.
"Iya-iya maaf. Ayo"
"MARAHIN AJA, VA!" Ten kompor.
"BACOT" Eva menghardik Ten yang kini ternganga.
Yuta tertawa lalu memeletkan lidahnya ke arah Ten.
Sepertinya menegur pasangan itu barusan merupakan sebuah kesalahan. Padahal Ten cuma mau nanya. Tolong ingatkan Ten untuk tidak asal negur orang lagi.
'Nanya doang njir malah dimarahin!!? Salah mulu cogan. Eh, cocan deng' batin Ten muram sekaligus linglung.
——
Sekitar setengah jam kemudian sampailah pasangan itu di lokasi acara.
Eva mendecak karena tempat ini terlalu ramai dan penuh dengan orang-orang berpakaian glamour.
Yuta yang mendengar decakan itu bertanya, "Kenapa?"
"Rame banget"
"Yaiyalah, kalo mau yang sunyi mah kuburan"
Eva meremat lengan Yuta yang sedang digandengnya membuat Yuta mengaduh.
"Sakit,yang" protes Yuta.
"Makanya jangan ngelucu" muka Eva dah keruh.
"Siapa yang ngelucu astaga" Yuta menepok jidatnya pelan.
Mereka berdua tak sadar kalau mereka jadi pusat perhatian tamu lain. Ada yang mandang iri, ada yang merasa gemas saat melihat interaksi mereka berdua yang agak konyol, ada juga yang takjub karena melihat Yuta begitu posesif ketika ada lelaki yang memandangi Eva secara intens. Sedangkan Eva menatap sinis kepada kaum perempuan yang terpesona pada suaminya.
"Mas, ini sebenernya acara apa sih?" tanya Eva disela menyantap dessert yang disediakan.
"Mau Launching produk baru katanya"
Eva ber-oh ria.
"Pak Nakamoto!"
Terdengar sebuah panggilan membuat Yuta dan Eva yang sedari tadi mengobrol ringan menoleh.
"Eh, Apa kabar Pak Minki dan Pak Jeonghan?" sapa Yuta kepada kedua orang lelaki yang menghampiri mereka sambil saling berjabat tangan.
Salah satu lelaki itu tersenyum ramah, "Baik. Pak Yuta sendiri gimana?"
Sedangkan lelaki yang satunya terlihat agak kaget, hal yang sama juga dirasakan oleh Eva.
"Alhamdulillah, baik. Oh iya kenalkan ini istri saya, Eva"
Eva yang masih kaget akhirnya sadar, "Halo, Pak Minki. Senang bertemu dengan anda"
Minki mengangguk masih dengan senyuman, "iya. Saya juga senang akhirnya bisa bertemu dengan anda"
Eva membalas senyuman Minki lalu beralih kepada Jeonghan yang sedari tadi diam, "Pak Jeonghan, halo!"
Jeonghan sadar dan mulai menampilkan senyum manis yang biasanya membuat kaum hawa menggelepar.
"Ketemu lagi, Mbak Eva!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life After Married - Yuta NCT
Hayran KurguSpin off : Life After Married [NCT] Bernaung di bawah status bernama pernikahan memang tidak akan menjanjikan hidup kita berdua jauh dari masalah. Ada kalanya kesabaran, kesetiaan dan kepercayaan kita satu sama lain di uji...