Ch. 41

1.2K 94 23
                                    

Bijaklah dalam memilah bacaan:)

***
















Eva memejamkan matanya sambil bersandar di dalam mobil sesaat setelah memasuki kendaraan yang ditumpanginya bersama Yuta tersebut.

Di sampingnya, suaminya itu mulai melajukan mobil dengan tenang menjauhi area bandara karena tadi mereka bersama Chindy dan Jaehyun baru saja melepas kepergian Elsa dan Winwin yang bertolak ke china.

Entah sejak kapan setiap mereka berdua saja begini, hanya ada kebisuan dalam keheningan yang menemani kebersamaan mereka. Padahal ketika mereka bersama para sahabat tadi, keduanya bersikap biasa saja layaknya keseharian mereka yang penuh canda. Eva sempat kaget saat Yuta bergurau seperti biasa padanya, hingga Eva menanggapi tingkahnya seperti biasanya pula hingga sikap canggung diantara keduanya seolah tak terdeteksi. Bahkan Chindy yang kepekaannya sangat tinggi saja tidak menyadari ada yang berbeda antara Eva dan Yuta.

Sebelum ini semua terus berlanjut lebih lama, Eva yang berusaha menjelaskan dan memperbaiki kesalah-pahaman Yuta pun selalu mendapat penolakan keras dari suaminya itu yang seolah tuli. Bahkan hingga emosi Eva hampir meledak karena di acuhkan, Yuta akan dengan santainya beranjak pergi menjauh dan bertingkah tak mendengar apa-apa.

Menurutnya, Yuta hanya menyudutkan dan menyalahkannya tanpa mau mengakui bahwa dia jenuh dengan hubungan mereka.

Sedangkan menurut Yuta, istrinya itu sedang menunggu waktu yang tepat untuk meninggalkannya dan berpaling ke arah Jeonghan.

Pertengkaran demi pertengkaran pun semakin sering terjadi dan membuat keduanya sungguhan merasa jenuh dalam menjalani rumah tangga mereka.

Dan entah sejak kapan pula, sebuah tembok pemisah nan kokoh seolah menjadi pembatas diantara keduanya. Eva yang selama ini berusaha menjelaskan sembari menjadi pihak yang memperbaiki pun lelah dan memilih diam mencoba tak peduli walau hatinya sakit tak terkira. Yuta yang juga merasakan sakit tak terperi pun terus mempertahankan ego yang mengikat jiwanya.

Puncaknya, mereka memilih menyibukkan diri masing-masing dan mengurangi intensitas pertemuan mereka melalui perantara pekerjaan. Yuta yang sibuk di kantor hingga larut malam dan Eva yang memilih bekerja di kantor Jeonghan sebagai staff humas setelah merengek pada lelaki itu untuk minta lowongan. Tapi selama apapun mereka saling menghindar, ada kalanya waktu mengikat mereka seperti saat malam hari ketika keduanya tidur satu ranjang walau saling memunggungi. Pagi harinya mereka sarapan di satu meja makan tapi tak saling mengobrol. Mereka juga pergi bekerja masing-masing dan tidak ada lagi kecupan hangat yang mengiringi semangat yang turut menyurut. Malam harinya lagi mereka kembali bertemu saat pulang bekerja dan begitu terus berulang-ulang setiap hari melewati minggu demi minggu, hingga bulan demi bulan.

Namun rupanya keadaan mereka tersebut agaknya mulai memancing kecurigaan Chindy dan Jaehyunㅡtetapi duo Jung ini nampaknya terlalu sungkan untuk bertanya karena sering kali masih mendapati baik Eva maupun Yuta yang sama-sama bersikap seperti biasanya apabila dihadapan orang banyak.

Entah apa tujuan mereka terus mempertahankan image pasangan bobrok diluar, padahal mereka tahu kalau pernikahan ini sudah tidak berfungsi seperti semestinya. Cinta yang terasa manis pun berubah hambar.

Keduanya juga sadar bahwa rumah tangga mereka telah gagal. Yuta merasa gagal sebagai seorang suami, dan Eva pun merasa gagal sebagai seorang istri. Meski begitu kata perpisahan seolah tabu diucap oleh mereka. Lagi-lagi enggan merasuk raga mereka yang sedang merasakan titik terendah dalam hubungan ini.

[END] Life After Married - Yuta NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang