Selamat membaca:)
Gilby kembali mengetuk pintu.
Tok tok tok!
Terdengar suara dari dalam rumah, "Iya, tunggu sebentar!"
Tak berselang lama pintu itu terbuka menampilkan seorang gadis memakai celana hot pants dan kaos barong. Jika dilihat, usia gadis itu mungkin sepantaran dengan Adara namun memiliki tubuh yang lebih pendek dari Adara.
"Gilby?"
"Ah elah tinggal masuk aja kenapa sih, belaga kaya tamu aja lo.""Gue emang tamu kali."
Gadis itu berdecih, lalu tatapannya jatuh pada seorang gadis berambut panjang di samping Gilby. Ia menatap Gilby menggoda, "Siapa nih?"
"Adara hehe." Adara tersenyum manis dan menjulurkan tangannya.
Juluran tangan Adara mendapat sambutan yang sangat baik, gadis itu tersenyum lebar lalu menjabat tangan Adara. "Kikan hehe,"
"Yuk masuk." lanjut gadis bernama Elma itu.Adara tersenyum mengangguk lalu melangkah masuk mengikuti Gilby yang sudah lebih dulu masuk.
"Lain kali pake celana yang agak panjangan, Kan. Celana kurang bahan dipake." ujar Gilby setelah duduk di sofa ruang tamu Kikan.
Kikan yang masih berdiri lantas mendelik sebal, "Ini tuh trend tau."
"Trend jelek kaya gitu diikutin. Biar apa? Biar kaki lo keliatan lebih panjang? Jadi lo keliatan tinggi? Kalo udah cebol ya udah cebol aja, nggak usah maksain."
Asap mulai mengepul di kepala Kikan, ia lantas mendekat ke arah Gilby dan memukulinya keras, "Lo! Bilang aja lo takut naksir sama gue. Sirik amat sama gue."
Gilby meringis kesakitan tapi bibirnya menyunggingkan senyum lebar, "Aduh!"
"Gue naksir sama lo? Ogah. Ngapain naksir cewe pendek kaya lo, yang ada jomplang banget kalo jalan sama gue.""Gilby nyebeliiinn!"
Kikan terus saja memukuli Gilby tanpa menyadari keberadaan Adara yang duduk di samping Gilby. Adara memandang kedekatan keduanya dengan pandangan sulit terbaca.
Dua kali.
Dua kali Adara menjumpai Gilby tersenyum selebar itu. Pertama, saat nge-dj di birthday party's Veronica dan yang kedua adalah sekarang. Bersama gadis yang ia tidak tahu siapa ia sebenarnya. Pacarnya kah?
Tapi untuk apa Gilby membawanya ke rumah pacarnya?
Bukankah ia bilang ia mengajaknya belajar bersama?
Dan entah untuk alasan apa, Adara mengalihkan pandangannya. Ia lebih memilih melihat jalanan sepi diluar rumah lewat kaca jendela daripada harus menyaksikan kemesraan dua sejoli di depannya.
"Ada apa, Kan? Kok rame banget?"
Kikan sontak menghentikkan pukulannya dan membuat Gilby sontak mengalihkan pandangannya pada seorang wanita paruh baya yang tengah tersenyum hangat padanya dan Adara.
Ah benar. Adara.
Ia sampai lupa jika ia membawa Adara kemari.
Gilby memandang wanita itu sendu.
"Temen-temen Kikan, ya?" tanyanya.
Lalu matanya menatap laki-laki yang memakai jaket hitam, Gilby, "Kamu Gilby, kan? Yang sering main ke sini?"
Gilby tersenyum, "Iya, Tante."
"Terus gadis cantik di samping kamu siapa, Gilby?" tanyanya pada Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Girl
Novela JuvenilCewek yang sering dipanggil 'jomblo dari orok' juga usil karena hobi sekali meletakkan bekas permen karet di kursi teman sekelasnya bertemu dengan cowok introvert minim ekspresi yang begitu mendekati sempurna. Iya, mendekati karena nyatanya ia tidak...