C H A P T E R - 20

35.4K 1.1K 14
                                    


Happy Reading

Happy Reading ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.00 a.m.
Ken House.
Chicago, Amerika Serikat.

Ken sibuk memainkan game di  didalam kamarnya yang. Ken menyukai hal ini, bermain game dengan nyaman tanpa ada yang mengganggu.

Duk duk duk duk , tok tok tok tok

Pintu kamar diketuk dengan keras dan ditendang secara bersamaan membuat keributan dan membuat Ken kehilangan konsentrasi bermain Game yang dimainkannya sehingga ia menjadi kalah dalam game. Ken manatap tajam pintu kamarnya yang masih saja berisik.

Ken bangkit dari tidurnya, mengambil tongkat baseball yang ada disudut kamar. Ken ingin sekali ia memukul orang dibalik pintu ini yang membuatnya kalah dalam game.

Membuka pintu kamar nya dengan cepat dan mengangkat tongkat baseball ditangan.

"Woa...woa,Calm down man. " ucap Roy

"Kau mau bermain baseball Ken? " tanya Grenn sambil terkikik

Ken menatap garang kedua temannya ini. Melempar tongkat baseballnya ke kasur.

"Kalian tidak boleh mas - " ucap Ken terpotong

"Woa nyaman sekali, aku jadi merindukan kasurku?" ucap Green yang sudah tiduran di kasur Ken

"Hei,apa kau kalah dalam game ? Payah sekali" Roy tertawa melihat layar tv Ken yang menampilkan tulisan "Lose" dengan huruf besar.

Ken mematung, baru saja ia tidak mau membiarkan teman-temannya masuk tetapi kedua temannya sepertinya lebih cepat mengalahkan kecepatan cahaya.

"Ah, hariku yang tenang hilang sudah ketika dua zombie datang " ucap Ken lesu sambil menutup pintunya

Ken menidurkan dirinya di kasur dengan lesu sedangkan Green mulai mendakati Ken dan memeluknya seperti guling sedangkan Roy memilih memainkan game di tv Ken. Ken hanya bisa pasrah ia tidak ada lagi tenaga meladeni dua zombie ini.

"Roy ?" Green memainkan rambut Ken sedangkan Ken hanya diam membiarkan rambutnya dimainkan oleh Green dan memilih menutup matanya, anggap saja dia mati sesaat saat ini.

"Apa? " Roy masih sibuk bermain game

"Aku sangat merindukan Lucas." Green membuat wajah sedih seperti ingin menangis

"Kau baru 2 hari tidak bertemu dengannya." ucap Roy santai

"Aku tetap merindukannya, harusnya kau tau perasaanku Roy. " ucap Green membuat drama

"Apa aku saja tak cukup?" ucap Roy yang masuk kedalam drama muarahan Green

Ken menutup matanya lebih rapat dan telingannya dengan tangan ia tidak ingin mendengar dan melihat pembicaraan gila kedua temannya.

"Ah, kau tidak tampan sepeti Lucas. " ucap Green

"Tapi aku selalu ada dimanapun kau berada." ucap Roy

My Young Husband [#1 EDISON SERIES ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang