Part 3

1.3K 137 3
                                    

"Sudahlah aku hanya ingin mengajakmu melihat suasana malam desa Enes. Tadi aku tidak sengaja melihat Jaemin keluar dari sini, jadi ku pikir kau pun pasti ada di sini." Jaehyun kembali berkata, ia menguraikan tujuannya untuk menemui Taeyong.

~~~

Mempesona dan juga indah desa yang sedang mereka jejaki ini. Tapi menurut Jaehyun lebih indah gadis disampingnya. Sepanjang perjalanan ia terus memandangi Taeyong. Taeyong yang tersenyum saat melihat warga yang sedang berlomba untuk mendapat hadiah. Atau Taeyong yang terpesona dengan Bintang yang mengelilingi Bulan sabit.

"Kita mau ke mana Taeyong?."

"Aku rasa perpustakaan tidaklah buruk. Itu salah satu tempat yang ingin ku kunjungi." Balas Taeyong.

"Kenapa tidak ke tempat lain? Kita bisa ke kedai makanan khas desa atau kau mau membeli kerajinan tangan desa ini?." Usul Jaehyun.

"Tidak masalah jika aku pergi sendiri." Ucap Taeyong.

Jaehyun menutup rapat bibirnya, ingin sekali ia berteriak lalu menarik Taeyong ke tempat yang tadi disebutkannya. Seandainya Jaehyun masih pemuda biasa yang tinggal di pinggiran desa, ia pasti akan melakukannya.

Jaehyun hanya menggumam dalam hati, kenapa harus perpustakaan desa yang ingin di kunjungi Taeyong.

"Jangan seperti itu, aku akan ikut denganmu." Sahut Jaehyun kemudian.

~~~

Taeyong dan Jaehyun sudah sampai di depan perpustakaan, lalu Taeyong masuk ke dalam perpustakaan mendahului Jaehyun. Taeyong terlihat menemui penjaga perpustakaan, mereka berbicara entah apa.

Sedangkan Jaehyun sudah duduk di salah satu kursi dekat tembok, ia hanya akan melihat Taeyong, tidak tertarik untuk membaca salah satu buku yang ada di lemari perpustakaan.

Taeyong menghampiri tempat Jaehyun duduk, di tangannya terdapat kertas dan juga kuas beserta tinta hitam. Taeyong meletakkan barang yang ia bawa di atas meja. Tanpa memperdulikan keberadaan Jaehyun, ia akan memulai kegiatannya yaitu melukis.

"Apa yang akan kau lakukan? Kau akan membuat surat?."

"Apa itu untuk keluargamu atau orang spesial? Taeyong jawab pertanyaanku"

"Ah.. ternyata kau sedang melukis, aku tidak tahu kau bisa melukis."

Jaehyun cemberut, semua pertanyaannya tidak ada yang dijawab. Serius sekali Taeyong membuat lukisannya. Coretannya memang bagus, Jaehyun tidak menyangka Taeyong bisa melukis. Benar-benar gadis idaman Jaehyun, karena Jaehyun bisa mengajak Taeyong melukis bersama.

"Memangnya apa saja yang sudah kau tahu tentangku, kita baru bertemu hanya satu minggu belakangan." Sahut Taeyong.

Perkataan Taeyong ada benarnya, apa saja yang sudah Jaehyun ketahui tentang Taeyong.

Taeyong menegakkan kepalanya menghadap Jaehyun, Jaehyun sedang menatapnya dengan serius. Membuat Taeyong salah tingkah di pandangi seperti itu.

Jaehyun memandang Taeyong tepat dimata, membuat Taeyong tidak bisa mengalihkan pandangannya. Taeyong ikut menatap mata Jaehyun, dan tiba-tiba Jaehyun meletakkan tangannya di atas tangan Taeyong.

"Maka dari itu aku ingin mengenalmu lebih jauh Taeyong." Balas Jaehyun.

Jaehyun tersenyum teduh ia memperlihatkan ketulusannya pada Taeyong. Jaehyun tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya.

Taeyong menarik tangannya yang digenggam Jaehyun lalu mengalihkan pandangannya kembali kepada kertas yang sedang ia lukis.

Taeyong tidak membalas ia kembali menyibukan diri dengan lukisannya. Taeyong tidak tahu harus membalas apa, ia sepertinya tersentuh dengan ketulusan Jaehyun. Tapi apa Jaehyun bersungguh-sungguh terhadap dirinya. Bingung dengan keadaan yang terjadi membuat Taeyong berkaca-kaca menahan tangis.

(End) Dihyan NohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang