Part 18

1.9K 122 8
                                    

DIHYAN NOHAN
.
.
.
.
.
.
Nikmati bacaannya.....
,
,
,

"Jaehyun."

Jaehyun membalas pelukan dari Taeyong, ia tersenyum bahagia dalam pelukan mereka. Tidak peduli akan keberadaan Johnny dan Kakek Lukas, ia hanya ingin memeluk Taeyong.

Tidak peduli juga dengan keberadaan Raja Yunho dan Ratu Jaejoong yang mulai terlihat di pandangan matanya, mereka sedang menuju kearahnya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Taeyong, ia melepaskan pelukannya pada Jaehyun. Taeyong memegang lengan Jaehyun yang dibalut kain dan memandangnya dengan sendu.

Jaehyun melepaskan tangan Taeyong dilengannya dan berganti menggenggam telapak tangan Taeyong, ia menatap Taeyong dengan senyum menenangkan. "Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir." Kata Jaehyun.

Taeyong mengangguk, ia menatap luka ditangan Jaehyun lalu kembali menatap wajah Jaehyun. Setidaknya Taeyong bersyukur Jaehyun tidak terluka parah.

Raja Yunho dan Ratu Jaejoong sudah berdiri didepan Jaehyun dan Taeyong, mereka tersenyum hangat pada Jaehyun yang dibalas Jaehyun tidak kalah hangatnya.

Jaehyun membungkukkan tubuhnya memberi salam. Tangannya masih setia menggenggam telapak tangan Tayeong.

"Kau mau kan memaafkan kami?" Ratu Jaejoong meminta maaf dengan tulus, ia tidak bermaksud untuk membenci Jaehyun. Ia hanya seorang Ibu yang ketakutan akan masa depan anaknya.

Jaehyun mengangguk dengan cepat, ia tidak pernah menyalahkan Ratu Jaejoong dan Raja Yunho. Jaehyun mengerti posisi mereka sebagai orang tua.

"Aku tidak pernah marah pada kalian, jadi tidak seharusnya anda meminta maaf." Balas Jaehyun.

Ratu Jaejoong dan Raja Yunho tersenyum mendengarnya.

"Kau melakukannya dengan baik." Puji Raja Yunho, ia juga menepuk pelan bahu Jaehyun. Raja Yunho lega karena ia tidak salah mengambil keputusan dengan mempercayai Jaehyun, jika kali ini ia melakukan kesalahan maka hancur sudah hidup keluarganya.

"Kami merestui kalian, jadi kapan kau akan membawa orang tuamu untuk melamar Taeyong?" Ratu Jaejoong bertanya dengan senyum hangat diwajahnya.

Jaehyun dan Taeyong tersenyum salah tingkah, mereka sedikit malu membicarakannya.

"Setelah Raja Takuya selesai dieksekusi, kami akan segera ke Istana Nohan untuk melamar Tayeong." Kata Jaehyun dengan tegas.

Hatinya menghangat dengan kenyataan bahagia yang sebentar lagi menghampiri, hanya tinggal menunggu waktu sampai ia resmi memiliki Taeyong. Setelah melamar Tayeong, Jaehyun akan segera menikahinya tanpa menunggu lama lagi. Sudah cukup rintangan yang mereka lalui, ia sudah tidak ingin menundanya lagi.

Taeyong menolehkan wajahnya untuk menatap Jaehyun, ia bisa dengan jelas melihat iris hitam Jaehyun yang jernih. Iris hitam yang memantulkan wajahnya.

Taeyong tidak pernah mengira ia akan berakhir bersama dengan Jaehyun, tapi sekarang Taeyong sangat bersyukur karenanya. Pemuda tampan dan baik ini memilihnya yang bahkan penuh kekurangan, betapa beruntungnya ia.

Taeyong dan Jaehyun saling memandang dalam diam dan berbisik penuh kata cinta dalam hati.

..

"Raja Takuya bunuh diri sebelum dieksekusi."

Jaehyun menghela nafas, sebagai seorang Raja ia pasti mempunyai harga diri yang tinggi. Dan mungkin pula ia tidak mau keluarganya melihat detik-detik kematiannya, itu memang menyakitkan. Tapi itu setimpal dengan perbuatannya.

Jaehyun sama sekali tidak mau melihat keadaannya, biarlah ia mati sesukanya. Katakanlah Jaehyun sedikit kejam pada Raja Takuya, tapi hatinya terlanjur menghitam untuk Raja Takuya.

(End) Dihyan NohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang