Part 16

758 79 1
                                    

DIHYAN NOHAN
.
.
.
.
.
.

Nikmati bacaannya........📃📃📃📃

,,

"Sekarang apa yang bisa anda lakukan?" Tanya Raja Takuya Nakamoto dengan angkuh.

Raja Takuya tidak mengerti mengapa gulungan surat yang sangat penting itu bisa ada ditangan Raja Siwon, Raja Takuya sudah menyimpannya baik-baik di tempat rahasia. Siapa yang berani mengambilnya, tidak mungkin orang luar ada yang mengetahuinya. Raja Takuya yakin ini adalah perbuatan orang-orang yang ada di Istananya.

Didepannya, Raja Siwon meremat tangannya dengan gemas tidak menyangka bahwa orang ini berlaku dengan kejam. Orang ini yang sudah dengan teganya menyuruh orang lain untuk membunuh anaknya dan menghancurkan kebahagiaan anaknya. Jika Raja Yunho tahu kelakuan asli dari Raja Takuya, ia takkan mungkin mau menikahkan Taeyong dengan Pangeran Yuta.

"Anda juga seorang Ayah, bagimana jika aku membunuh Pangeran Yuta." Kata Raja Siwon.

Raja Siwon menatap tajam pada Raja Takuya, ia juga melihat jika tubuh Raja Takuya berubah menjadi tegang. Ternyata Raja Takuya tetap seorang Ayah, ia akan bereaksi dengan cemas jika menyangkut anaknya. Raja Siwon menyayangkan sikap Raja Takuya yang tidak berfikir bahwa dirinya sendiri pun sangat menyayangi anaknya, seharusnya ia mengerti perasaan orang lain juga.

"Salam Yang Mulia Raja, maaf atas keterlambatan hamba." Tiba-tiba pintu ruang pertemuan terbuka, disana Panglima Himeka memberi hormat pada Raja Takuya dan dibalas anggukan oleh sang Raja.

"Tunggu apalagi cepat serang mereka!" Seru Panglima Himeka, ia sudah berdiri dengan mengacungkan pedangnya.

Para prajurit Himeka dengan segera mengeluarkan pedang mereka dan mengarahkannya pada Raja Siwon dan prajuritnya. Gulungan surat itu sudah terbakar, tidak ada lagi yang menghalangi mereka.

Prajurit Dihyan juga mengacungkan pedang mereka saat prajurit Himeka melakukan hal yang sama.

Raja Siwon menghela nafas, ia tidak ingin membuang tenaga dengan bertarung. Tapi jika ini diharuskan maka ia akan melawannya.

"Sebentar lagi Menteri Peradilan dan Hukum akan tiba disini, apa kau masih mau menyerangku?" Raja Siwon bertanya dengan pelan pada Raja Takuya. Ia hanya harus menunggu sebentar lagi sampai orang-orang yang sudah dipersiapkannya datang.

Raja Takuya terkejut, untuk apalagi Raja Siwon membawa Menteri Peradilan dan Hukum. Surat itu sudah ia bakar, surat itu adalah bukti satu-satunya kejahatan Raja Takuya dan Menteri Park Yoochun. Tanpa surat itu tidak ada yang bisa mengadili Raja Takuya.

Raja Takuya memberi isyarat pada pasukannya untuk meyerang, ia tidak ingin berbasa-basi lagi dengan Raja Siwon. Jika Raja Siwon tidak juga mau pergi, maka dia akan mengusirnya dengan senjata.

Diantara ketegangan, Jaehyun dan rombongannya memasuki ruang pertemuan. Ny. Junsu berdiri paling depan, nafasnya sudah memburu dan ia menatap wajah Raja Takuya dengan nyalang. Setelah sekian lama ia melihat lagi wajah Raja Takuya, orang yang sudah membuat hidupnya berantakan, membuat anak keduanya meninggal dan juga secara tidak langsung membuat suaminya mati. Ny. Junsu kembali berkaca-kaca mengingat lagi kepedihan yang dibuat oleh Raja Takuya, sekarang ia sudah berdiri disini dan akan membalaskan dendamnya.

Disisi lain para prajurit dari kedua Kerajaan secara perlahan kembali menurunkan acungan pedang mereka, prajurit Himeka menatap awas pada rombongan Jaehyun.

"Raja Takuya... senang bisa melihat anda lagi." Ny. Junsu sedikit mengeratkan giginya saat mengatakan itu.

Raja Takuya terhenyak melihat saksi hidup dari kejahatannya, Ny. Kim Junsu wanita yang sulit ia hilangkan karena penjagaan yang ketat di pengasingan. Raja Takuya memikirkan apa yang mau dilakukan oleh Ny. Junsu disini. Jika pun Ny. Junsu membeberkan kejahatannya, Ny. Junsu takkan dimenangkan tanpa sebuah bukti.

(End) Dihyan NohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang