Part 9

962 101 2
                                    

RismaKaiden
DIHYAN NOHAN
.
.
.
.

Siang hari Taeyong bersama tiga pengikutnya sedang berada disalah satu kedai, mereka sedang makan siang bersama. Suasana kedai sedikit sepi karena ini waktu yang sedikit telat untuk makan siang. Taeyong memakan lamat makanannya, ia harus makan meski tidak berselera jadi ia makan dengan sangat lamat.

Taeyong masih ingin menenangkan diri, ia tidak mau pulang dan membuat orang tuanya khawatir. Perasaan Taeyong masih tidak menentu, ia ingin berlibur terlebih dahulu.

Semenjak pengusirannya oleh Ratu Kyuhyun, ini adalah pertama kalinya bagi Taeyong masuk lagi ke dalam Istana Dihyan. Istana yang hanya dalam dua bulan pernah ia tempati, namun menyimpan begitu banyak kenangan. Entah itu kenangan bahagia ataupun kenangan yang sangat pahit.

Taeyong menghela nafas, fikirannya melayang begitu jauh.

"Permisi, apa saya boleh bergabung?" Seorang pemuda berdiri disamping meja tempat Taeyong makan, ia terseyum dengan ramahnya. Dia memegang piring ditangan kanannya dan juga gelas ditangan kirinya. Wajahnya yang tampan dan juga bajunya yang terlihat mewah, ia pasti seorang bangsawan.

Disampingnya Jeno dan Ten tersentak dan secara cepat berdiri dari duduknya, mereka secara bersamaan menatap si pemuda dalam-dalam. Sebagai prajurit mereka sudah terlatih untuk selalu waspada.

"Bukankah wanita yang disana adalah Putri Taeyong dari Kerajaan Nohan?" Pemuda itu bertanya dengan mata menatap pada Taeyong dan hal itu kembali membuat semuanya terkejut. Darimana ia tahu soal Taeyong, biasanya orang luar hanya akan tahu namanya saja tanpa tahu wajahnya.

"Mohon maaf jika saya boleh tahu anda ini siapa?" Tanya Ten, ia berusaha sesopan dan seramah mungkin.

"Saya Pangeran Yuta dari Kerajaan Himeka." Pemuda itu memperkenalkan diri dan membuat semuanya mengerti. Sebagai Putri Kerajaan Taeyong pasti pernah mengikuti acara pertemuan dengan para anggota kerajaan lain. Seorang Pangeran setiaknya satu kali pernah bertemu dengan Putri Taeyong.

"Ya saya Putri Taeyong dan mereka Jaemin, Jeno dan Ten." Taeyong memperkenalkan diri dan juga para pengikutnya, ia tersenyum sopan pada Pangeran Yuta.

"Jadi apakah saya boleh bergabung dengan anda?" Yuta kembali bertanya.

"Silahkan jika anda ingin bergabung." Setuju Taeyong.

Ten, Jeno dan Jaemin terkejut atas persetujuan Taeyong, biasanya Taeyong tidak suka berada di dekat orang asing apalagi sampai makan bersama.

Pada akhirnya Jeno dan Ten kembali duduk begitu pula dengan Pangeran Yuta yang ikut duduk disamping Taeyong. Mungkin Taeyong hanya merasa tidak sopan jika harus menolak permintaan Yuta. Lagipula ada angin apa seorang Pangeran dari Himeka ada di wilayah Dihyan dan ia tampak sendirian tanpa pengawal. Taeyong sendiri pun sebenarnya merasa sedikit was-was, tiba-tiba saja didekati oleh seorang Pangeran dari Himeka.

"Anda memang benar-benar cantik seperti yang dirumorkan." Yuta menatap wajah Taeyong ditengah acara makannya, dilengkapi dengan senyum menawannya.

"Terimakasih." Balas Taeyong.

"Bukan anda tapi dayangmu." Tambah Yuta, ia masih menatap Taeyong dan tersenyum kecil padanya.

Taeyong menatap Yuta dengan bingung, bukannya sedari tadi Yuta menatap wajahnya. Apa ia sedang membuat lelucon, Taeyong sedang tidak ada minat. Sedangkan disisi lain Jeno pun sama terkejut sekaligus aneh, kenapa pula Jaemin dibawa-bawa.

Lalu Taeyong ikut tersenyum paksa pada Yuta. "Terserah anda."

"Jangan marah, saya hanya bercanda." Ucap Yuta.

(End) Dihyan NohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang