Part 4

1.1K 135 3
                                    

Jaehyun menunggu dengan gelisah, menunggu matahari terbit. Menunggu esok hari saat acara Jamuan tiba. Jaehyun berharap semuanya berjalan sesuai harapan.

Jaehyun keluar dari kamar menyusuri lorong menuju kamar Ibundanya. Matahari baru saja terbenam, para dayang, kasim beserta prajurit masih sibuk membenahi aula Istana. Memperbaiki bagian yang usang dan menghias ruangan agar layak untuk di sanjung rakyat.

Jaehyun tidak menginginkan perkenalan resmi seperti ini, tapi para Pejabat Kerajaan yang menyarankan agar rakyat lebih mengenal lagi sosok Jaehyun.

Jaehyun akui hal ini ada benarnya ia harus dikenal dahulu oleh rakyat sebelum tiba saatnya ia menjadi Raja. Lagi pula ada untungnya, Jaehyun jadi punya alasan untuk mengajak Taeyong ke Istana dan memeperkenalkan Taeyong pada orangtuanya.

Jaehyun menghentikan langkahnya saat sampai di depan pintu kamar Ibunya. Hanya ada prajurit tanpa dayang yang berjaga di depan pintu Ratu Kyuhyun. Jaehyun ketuk daun pintu pelan, tak lama sautan Ibunya terdengar.

"Aku masuk bu." Sahut Jaehyun. Jaehyun duduk di disamping meja rendah diatas karpet berbulu tebal. Lalu Ratu Kyuhyun mengikuti duduk di dekat Jaehyun. Ratu usap punggung Jaehyun dengan sayang.

"Ada apa Pangeran? Apa ada sesuatu yang mengganggu?." Tanya Ratu dengan senyum hangatnya.

"Aku hanya ingin bermalam di sini, bersama Ibu dan juga Ayah. Aku sudah menemui Ayah mungkin sebentar lagi ia akan sampai." Jelas Jaehyun.

Ratu hanya tersenyum mendengar penuturan Jaehyun, ia masih belum mengerti maksud Jaehyun dengan mengajak bermalam bersama. Tapi biarlah ia turuti dulu kemauan Jaehyun.

Tak lama Raja Siwon datang bergabung bersama Ratu Kyuhyun dan juga Jaehyun. Raja usap kepala Jaehyun sebagai salam, membuat Jaehyun tersenyum mendapat sambutan hangat seperti itu.

"Apa kau gelisah dengan acara besok? Kau takut dengan tanggapan masyarakat?." Tanya Raja Siwon.

"Yah mungkin seperti itu." Angguk Jaehyun.

"Kau adalah Jaehyun, Jung Jaehyun. Jadilah diri sendiri tanpa terbebani bayangan apapun. Jaehyun yang kuat dan baik hati akan sangat disenangi orang." Hibur Siwon. Kembali siwon usap rambut Jaehyun berharap itu bisa mengurangi beban Jaehyun.

"Terimakasih Ayah, aku memang akan selalu menjadi diriku sendiri." Yakin Jaehyun.

Ratu Kyuhyun tersenyum melihatnya.
"Lalu bagiamana dengan calon menantu Ibu? Kapan kau akan membawanya pada Ibu?."

"Itu... kita lihat saja besok bagaimana." Jawab Jaehyun menggantung.

"Kenapa seperti itu? Kamu tidak mengundangnya?."

"Hm lihat saja besok."

"Sudah malam sebaiknya kita tidur. Apa Jaehyun mau tidur di tengah, dianatara Ibu dan Ayah?." Putus Raja Siwon.

"Hm."

Ratu Kyuhyun tersenyum dengan teduh ia telan ludahnya saat hatinya merasa perasaan tak nyaman. Jaehyun-nya sudah besar dan sebentar lagi pasti akan menemukan pasangan hidupnya. Biarpun seperti itu Ratu masih belumlah puas memanjakan Jaehyun, Jaehyun yang sempat hilang dalam pengasuhannya.

Di sisi lain Jaehyun tidak hanya memikirkan tentang tanggapan rakyat tapi ia juga memikirkan Taeyong. Apa bisa Jaehyun memiliki Taeyong.

...

Pagi sudah datang aula Istana benar-benar sudah sangat layak untuk membuat terpesona. Tapi Jaehyun tidak memikirkan itu yang ada di pikirannya apa Taeyong akan datang nanti malam? Apa Taeyong masih mengingat undangannya?.

(End) Dihyan NohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang