Keping 33 Cupcake

12 0 0
                                    

Don't be afraid to catch feels

Ride drop and chase thrills

I know you ain't afraid about this

Baby I know you ain't scared to catch feel with me

(Feels – Calvin Harris Ft Pharell Williams diputar)

Wangi bawang putih menyeruak memenuhi dapur minimalis milik Lena. Sedikit tajam memang, tapi dapat memberi sentakan tersendiri pada perut kosong. Suasana pagi itu terlihat begitu khas 'perempuan dalam dunianya.' Menimbulkan bunyi khas dapur semacam SRENG saat Lena menuang semangkuk nasi pada penggorengan. Pinggulnya bergoyang mengikuti irama lagu sembari menuang saos tomat, garam dan potongan sosis. Awal yang baik untuk memulai hari pikirnya.

Telepon bordering. SIgap Lena menekan tombol pause, mematikan kompor dan berlari kecil ke kamar. Taka da siapapun di rumahnya, hanya saja Lena ingin menjadikannya special. Pintu kamar Lena terkunci.

"Selamat ulang tahun sayang.."

"Makasih Nad.."

"Emh.. jadi aku harus kasik kamu wish ya?" Lena tertawa, "Be a strong woman, sukses buat kerjanya, makin jago masak, sehat-sehat juga Len, happy terus ya."

Mereka masih hanyut dalam gurau sejenak hingga keputusan disepakati Lena tak sabar untuk segera bertemu nanti pukul 17.00. Senyumnya kembali mengembang.

"Wishnya unik, be a strong woman," Lena bergumam.

Memutar tombol play, Lena kembali pada kesibukannya. Bumbu demi bumbu, tersajilah sepiring nasi goring ekstra sosis. Lena menikmatinya bersama udara segar yang merambat masuk lewat jendela yang terbuka. Pada suapan terakhirnya pintunya diketuk, terdengar sedikit memaksa.

"Kayak rampok ya."

"Aku cuman mau negesin, robbers doesn't knock."

"Len buka dong pintunya, lilinnya mau netes nih."

"COME IN!" Teriak Lena persis di balik pintu.

"Oh c'mon! We tried to give a little surprise!"

Lena tersenyum geli. PIntu terbuka lebar dan didapatinya Magda dan Ari sibuk menangkupkan telapak tangan, berusaha melindungi sepuluh lilin yang tertancap manis pada cupcake dari hembusan angin yang menggoda. Awal yang baik untuk memulai tahun ke-22 ia menjajak semesta.

Duduk melingkar, mulut mereka penuh dengan cupcake, sibuk mengunyah dan menelan.

"Enak banget ga boong." Lena bersiap melahap greentea cupcakenya yang ketiga.

"Thanks to Ari."

"Thanks to Magda."

"Thank you guys.. so sekarang aku buka ya kadonya."

"Hope you like it Len," Ari bergumam.

Cukup rumit, Lena membukanya sampai kepayahan. Bagaimana tidak? Pada lapis kedelapan sang hadiah belum menunjukkan batang hidungnya.

"Give up?" Ari tersenyum puas. Idenya ini memang kuno tapi cukup untuk menggelitik perut.

"Itu idenya Ari lo Len, kalo aku sih gamau ribet." Lena tersenyum, jemarinya terus merobek-robek lembar demi lembar koran. Matanya berbinar saat lembar hitam putih menyerah untuk mengerjainya.

"Wow finally... Thank you so much."

Magda POV

Keceriaan hari ini berbanding terbalik dengan suasana hatiku yang remuk redam. Sejak sambungan telepon itu terputus, Steven tak pernah lagi menghubungiku. Aku sendiri? Rasanya tak bisa diajak kompromi untuk terjun dari tebing yang tinggi. Terbesit penyesalan. Akulah tersangka, pelaku yang menutup sambungan telepon itu.

"Magda yuk pulang. I have to attend a fashion show empat jam lagi." Ari berhasil melemparkanku kembali pada realita. Aku terkejut.

"Eh, iya ayo." Beruntung tak satupun sadar perubahan sikapku.

"Fashion show? Dimana? Aku kok ga denger news ya."

"A young designer, wajar kalo belom booming."

Aku hanya memperhatikan pembicaraan yang kian meluncur. Ari masih mengenakan flatshoes yang bertali sampai dekat lututnya, gerakannya kian melambat karena sudah tergelincir dalam obrolan. Aku sama sekali tak tertarik untuk tergabung kali ini.

"Da kok tumben diem?" Lena menepuk pahaku pelan.

"Gatau nih.. ngantuk banget," jawabku seadanya.

"Ok..Ok.. tapi take me home first." Ari menyelesaikan simpulnya dan menarikku keluar. Aku benar-benar tak percaya pada apa yang kulihat saat pintu terbuka. Haruskah aku melonjak dalam rangkulannya ataukah mendaratkan telapakku untuk menghangatkan pipinya?

"Steven?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu NafaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang