Keping 6 Fashion Show

65 8 0
                                    


Belakangan ini, Lena sangat sibuk. Ia meluncur gesit menyikat seluruh pekerjaan tanpa ampun. Disela-sela jam bekerjanya, ia gencar sekali mencari tau tentang Ariana Vero dan hari ini Lena sangat bersemangat karena ia akan bertatap muka dengan model ternama itu. Tentu ia tak sendiri, Magda dan Bernad menjadi partner istimewanya hari ini.

"Kamu kok bisa sih punya kesempatan ketemu Ari?"Magda menyeringai senang.

"Sudah kubilang perjuangan pasti membuahkan hasil."

"Ah nggak usah sok bijak deh Len, aku juga berjuang kok tapi kebetulan aja kamu yang berhasil."

"Kamu berjuang? Berjuang ambil jatah makan siangku?" Lena melirik Magda kemudian terkikik.

"Eh kalian, aku jadi ga nyambung dari tadi bicara Ariana Vero, siapa sih itu?" Bernad dibalik kemudi menanggapi, membuat Lena dan Magda terpingkal-pingkal.

"Bernad.. Bernad kamu ini katrok banget."

"Ari itu calon brand ambassador perusaahaan aku Nad yang pernah aku ceritain dulu. Dia itu model terkenal asal Singapore, minggu ini dia ada di Jakarta untuk menghadiri fashion show. Aku udah menghubungi managernya buat ketemu, baru kemaren dijawab. Itu dia kenapa hari ini aku bisa ketemu Ari," Lena menjelaskan.

"Ah gadisku ini memang hebat, selamat ya sayang," Bernad melirik Lena sejenak dan langsung mendapati Lena yang tertunduk malu.

Perjalanan memakan waktu dua jam, sungguh hanya terasa beberapa menit saja bagi mereka. Terlarut dalam canda tawa yang tiada henti sepanjang jalan. Sekarang langkah mereka terlihat lebih cepat. Berbekal kamera, Magda menyerobot duduk di barisan terdepan, tak lupa menyediakan dua bangku kosong untuk partnernya yang masih berjalan santai di belakangnya. Magda sebenarnya gesit namun rasa malasnya menduduki peringkat nomor satu di hidupnya.

Fashion Show kali ini mengusung tema musim panas. Jujur saja musim panas tidak terlalu istimewa di Jakarta, bahkan mungkin tidak istimewa. Setiap harinya tiada hari tanpa panas, namun yang disajikan para designer ternama kali ini berbeda. Musim panas terlihat sangat berbeda dan menyenangkan. Kuncinya adalah nikmati penampilanmu.

Lena terlihat benar-benar mempersiapkan dirinya untuk hari ini. Penampilannya tidak berlebihan tetapi sangat manis untuk dilihat. Berbalut mini dress dengan warna fresh yellow, rambut tergerai berhiaskan bandana dengan warna senada, heels putih dengan sedikit motif kumbang di ujung-ujungnya membuat Lena mekar bak bunga matahari.

Bernad POV

Kali pertama aku menghadiri Fashion Show rasanya kikuk. Aku bukan tipe yang senang memperhatikan penampilan, tapi aku jauh dari kata berantakan. Ah lebih tepatnya aku sama sekali tidak fashionable. Menemani Lena dan Magda kemari membuat aku harus membongkar lemariku semalam. Intinya aku menggunakan kostum yang sesuai untuk setiap acara, menurut versiku tentunya.

Kami bertiga duduk di deretan terdepan, sejak tadi aku terpukau dengan penampilan Lena. Benar-benar manis! Untung saja ini hari Minggu, kalau tidak aku pasti sudah melewatkan penampilan Lena kali ini. Oh Tuhan kalau begini aku ingin hidup selamanya.

"Bernad aku sudah nggak sabar," Lena menggenggam tanganku, dingin sekali.

"Kamu gugup sayang?"

"Sedikit, kalah sama semangatku," aku tersenyum sambil tetap menggenggam tangannya, paling tidak membuatnya sedikit hangat.

Aku jadi penasaran seperti apa Ariana Vero itu, kelihatannya dia fenomenal. Aku tersenyum sendiri, benar kata Magda aku ini katrok. Semakin lama ruangan ini semakin penuh, aku memandang sekeliling memperhatikan seperti apa orang-orang berdandan. Kurasa penampilanku tidak begitu buruk, standart. Musik mulai di bunyikan, aku mengatur posisi dudukku. Baik, ku tantang kamu Ari! Aku berani taruhan Lena tetap lebih unggul dari kamu.

"Arghh.." kenapa ini, kepalaku pening sekali.

Kamu NafaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang