PART. 17 - BREAKDOWN

52K 3.2K 168
                                    

Gegara nonton trailer film terbaru Om Liam hari ini, aku jadi ngebet update tapi males banget 🤣

Gapapa ya, meski malem, tapi bisa jadi bacaan tengah malam atau asupan halu pagimu.

Happy reading. 💜



🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Hal yang tidak disukai Chelsea jika mengambil cuti dadakan di tengah kesibukan adalah seperti ini, yaitu dirinya harus segera mempersiapkan diri untuk kesibukan yang berkali lipat lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Pergi selama beberapa hari dan baru pulang semalam membuat Chelsea kewalahan dalam mengatur jadwal kerjanya hingga tengah malam. Alhasil, Chelsea bangun kesiangan dan harus bergegas untuk berangkat tapi sarapan dan bekal makan siang membuatnya masih berkutat di dapur sampai jam setengah delapan.

"Good morning," sapa Liam saat Chelsea baru saja mengeluarkan salmon panggang dari oven untuk dimasukkan ke dalam kotak makan.

Chelsea menoleh dan melihat Liam sedang duduk di kursi utama. "Morning, kamu bisa makan apa aja yang ada di meja."

Meski hubungan mereka sudah membaik, bahkan bisa dibilang santai, tapi keduanya masih tidur terpisah di kamar yang berbeda, masih dengan rutinitas yang sama, juga bersikap sewajarnya saat bertemu dan obrolan singkat saja.

"You good?" tanya Liam dengan kening berkerut saat melihat Chelsea menaruh satu tas bekal makan milik Liam tepat di sisi kosong meja makan. "You look different today."

Chelsea memang terlihat lebih formal dari biasanya. Memakai pencil dress berwarna peach selutut, rambut panjang yang diikat dalam hairbun yang rapi, juga tampak tergesa.

"Aku terpilih jadi kepala chef untuk pimpin acara makan siang para peserta rapat Asean Games di Ritz, jadi aku harus berangkat dan nggak bisa sarapan," jawab Chelsea sambil menata bekal sarapan Liam di piring kosong yang ada di hadapannya.

"Peserta rapat Asean Games?" tanya Liam heran.

Chelsea mengangguk. "Baru dikasih tahu kemarin sore."

"Wow, I'm so proud of you," ucap Liam spontan sambil menatapnya bangga, membuat Chelsea menoleh dan menatapnya tidak percaya jika pria tua itu bisa memuji.

"Thanks," balas Chelsea sambil melepas apron setelah menyiapkan sarapan Liam. "Aku harus berangkat sekarang."

"Makan sedikit dulu, mana bisa fokus kalau perut kosong?" sahut Liam.

"Maaf, aku buru-buru," balas Chelsea sambil mengangkat sebuah kotak makan yang sudah disiapinya tadi. "Aku akan sarapan di mobil. Hari ini, aku pake supir kok, nggak nyetir sendiri."

Liam mengerjap pelan. "Kamu mau jalan sekarang?"

"Yes! Ini makan siang kamu, jangan lupa dibawa dan jangan sampai telat makan, oke? Aku bakalan sibuk banget, dan aku yakin kamu juga, so jaga kesehatan," ujar Chelsea sambil menunjuk kotak makan milik Liam yang sudah ditaruhnya tadi, lalu mendekatkan diri untuk mencium pipi Liam sebagai ucapan selamat tinggal.

"Wait!" seru Liam sambil mencengkeram satu pergelangan tangannya.

"What?" balas Chelsea bingung saat melihat Liam beranjak dari kursinya.

"Aku akan ikut sarapan di mobil," jawabnya mantap. "Kamu bisa pindahin makanan ini ke dalam kotak?"

"Kenapa begitu?" tanya Chelsea semakin bingung, juga mulai terdesak oleh waktu yang membuatnya gelisah.

UNWANTED BRIDE (REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang