Sehubungan dengan yang nulis masih baper banget, jadi aku emang sengaja nempelin mereka berdua terus. 🤣
Dunia halu itu enak, bisa kita mainkan sesuai kehendak sendiri. 🤪
Happy reading. 💜🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Sejak kejadian tenggelam waktu itu, Liam berubah. Dia menjadi lebih tanggap jika diajak berbicara, tapi bukan berarti menjadi banyak bicara. Sikap diam dan dinginnya masih kentara, hanya saja mulai berkurang.
Nada bicaranya pun mulai melunak, sesekali menimpali dengan senyuman singkat meski masih terkesan datar. Setidaknya, Liam mulai bisa mengajukan beberapa pertanyaan dan bisa terlibat dalam obrolan singkat yang mungkin hanya sekedar basa basi.
Dari perubahan sikap Liam itu membuat cara pandang Chelsea tentangnya berubah. Dia yakin jika ada yang disembunyikan Liam sampai memilih menjadi pribadi dengan karakter seperti itu untuk menyembunyikan masa lalu, dan menjadi tertutup sehingga kritis dalam berhubungan dengan orang lain.
Juga, ciuman mereka membuat Chelsea merasakan debaran jantung yang tidak biasa di setiap kali mengingatnya. Entah apa yang merasuki Chelsea kala itu sampai bisa membalas ciuman Liam dan membuatnya menjadi salah tingkah saat berhadapan dengannya.
Penerbangan selama lima jam terasa tidak terlalu lama karena Chelsea hampir menghabiskan waktunya untuk tidur. Sedang berada di dalam pesawat menuju ke Taiwan, Chelsea terbangun saat suara pilot memberitahukan bahwa sebentar lagi akan mendarat.
Mengerjap lalu menguap, Chelsea terdiam sambil mempelajari situasi sekelilingnya. Merasakan kehangatan dan kenyamanan yang menyenangkan, sampai akhirnya Chelsea tersentak karena baru menyadari sesuatu. Deg! Chelsea mendapati kedua tangannya memeluk lengan besar Liam dengan kepala bersandar di bahu.
Menahan diri untuk tidak memekik karena malu, Chelsea langsung melepas lengan Liam dan meluruskan tubuh dengan hati-hati sambil merutuk diri karena terbiasa tidur dengan memeluk sesuatu, dan sialnya, guling kecil kesayangannya tertinggal.
Untung saja, kabin masih gelap, dan staff kabin tidak terlihat, sementara Liam pun masih terlelap. Chelsea mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri ke toilet dan meluapkan kegugupannya di sana, kembali merutuki diri karena sudah memeluk Liam seperti itu.
Setelah menenangkan diri, Chelsea segera merapikan diri dan menyelesaikan apa yang dibutuhkan, lalu kembali ke kursinya dimana Liam sudah terbangun dan terlihat sedang sibuk dengan iPad-nya. Melihatnya, Chelsea kembali merasa gugup dan mengingatkan diri untuk tidak menjadi remaja bodoh yang salah tingkah akibat sesi tidurnya tadi,
"Hai," sapa Chelsea saat sudah duduk di kursi.
Liam menoleh sesaat lalu mengangguk pelan dan kembali pada iPad-nya sambil berbicara. "Nanti malam, ada cocktail party yang harus dihadiri."
"Okay," balas Chelsea.
"Dan kamu ikut," lanjut Liam yang langsung membuat Chelsea menoleh kaget.
"Kenapa aku ikut?" tanya Chelsea kaget.
Liam menoleh dengan satu alis terangkat. "Ada yang aneh kalau kamu ikut? Apa itu pertanyaan yang harus aku jawab?"
"Kamu nggak bilang apa-apa soal harus dateng ke acara pesta," ucap Chelsea tegas.
"Lalu?" tanya Liam heran.
"Aku nggak bawa baju formal atau gaun buat acara," jawab Chelsea langsung.
"Soal itu nggak usah kuatir," balas Liam santai. "Sekretarisku udah siapin keperluan kamu, jadi kamu bisa langsung sama dia saat tiba di hotel nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED BRIDE (REVISION)
RomanceThis is Liam's story: "Kita sama-sama merasa sial dan dipaksa, yang artinya kita berdua nggak setuju dengan pernikahan hari ini. Jadi, kita bisa kerja sama untuk kabur sekarang!" ucap Chelsea dengan penuh penekanan. Pria itu tersenyum sinis sambil m...