Ciyee, yang nungguin si Om.
Tbh, nulis ini tuh main di emosi 🤣
Satu pihak, paham dari sisi Om Liam.
Satu pihaknya lagi, maklum banget sama Chelsea tapi kesel. 😅Happy Reading. 💜
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Seumur hidupnya, baru kali ini Liam tidak mau bangun dari tidurnya. Bagaimana tidak? Tidurnya kali ini terasa begitu nyenyak, suasana yang begitu tenang, juga Chelsea yang berada dalam pelukannya. Tidak menyangka jika wanita itu tetap berada di sisinya dan berbagi ranjang yang sama semalaman.
Tadinya, Liam benar-benar terlelap dan cukup lama dalam mendapatkan tidurnya. Namun saat dirinya terbangun oleh karena Chelsea yang bergerak dalam pelukannya, disitu Liam sepenuhnya terjaga. Tertegun sejenak, lalu menikmati apa yang dilihat dan dirasakannya saat ini. Hangatnya payudara Chelsea yang mendesak lembut di dada, kedua kaki yang saling bertautan, juga tangan Liam yang spontan bergerak mengusap naik turun di pinggang ramping Chelsea. Tubuh wanita itu terasa pas dalam pelukannya.
Memakai kamisole set berwarna hitam, dan tampak menggairahkan dengan satu tali kamisole yang turun dimana Liam mendapat akses untuk melihat belahan payudara Chelsea. Hal itu membuat darah Liam berdesir kencang dan napas yang menderu. Meski masih pulas, Chelsea menggeliat sambil bergumam pelan.
"No, Liam," terdengar gumaman Chelsea dengan mata yang masih terpejam.
Kening Liam berkerut sambil mengamati Chelsea, entah apa yang diimpikan oleh wanita itu sampai namanya disebut. Dan entah kenapa gumamannya terdengar seperti erangan lembut yang sukses membuat tubuh Liam menegang.
Mencoba menahan diri dengan menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata dan berhitung dalam hati, kemudian membukanya dan mendapati wajah tidur Chelsea yang terlihat... seperti menikmati sesuatu. Fuck those rules, batinnya geram.
Pertahanan dirinya runtuh dengan melakukan ciuman yang dalam, sentuhan yang menyenangkan, dan membuat jejak merah yang cukup lumayan. Setidaknya, dia tidak sampai benar-benar runtuh dengan menghentikan aktifitasnya dan berusaha setengah mati untuk menahan birahinya.
"LIAM! You son of a bitch!"
Chelsea berteriak sambil berlari keluar dari kamar mandi dan menyerangnya dengan membabi buta. Dia benar-benar berniat dalam memukul Liam sampai membawa shaver dari kamar mandi, tapi tentu saja Liam menahan tangan yang memegang shaver itu dan memasrahkan diri untuk menerima pukulan dari Chelsea dengan tangannya yang lain.
"Ini balasan kamu setelah aku bantuin kamu kesakitan semalam, huh? Kamu cari kesempatan buat kerjain aku yang lagi tidur! Dasar pembohong!" sembur Chelsea dengan wajah yang memerah dan terus memukulnya tanpa arah sambil menarik satu tangannya yang lain untuk lepas dari cengkeraman Liam.
"Aku nggak akan lakuin hal itu kalau kamu nggak mimpi sembarangan sambil sebut nama aku," ucap Liam sambil menangkap satu tangan Chelsea yang memukul, dan kini kedua tangan Chelsea sudah dalam cengkeramannya, tanda bahwa wanita itu sudah cukup memukulnya.
Chelsea semakin berang dan mulai mengumpat. "Dan kamu langsung berasumsi kalau aku mimpi sembarangan, lalu berhak melecehkan aku kayak gini?"
"Chels..." Liam tidak tahu harus membalas apa karena sepertinya dia sudah keterlaluan saat ini.
"Yes! Aku mimpiin kamu!" desis Chelsea geram. "Kamu mau tahu aku mimpi apa? Aku mimpi pengen bunuh kamu dan kesal karena belum sempet lakuin itu, aku udah keburu bangun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED BRIDE (REVISION)
RomanceThis is Liam's story: "Kita sama-sama merasa sial dan dipaksa, yang artinya kita berdua nggak setuju dengan pernikahan hari ini. Jadi, kita bisa kerja sama untuk kabur sekarang!" ucap Chelsea dengan penuh penekanan. Pria itu tersenyum sinis sambil m...