Nulisin si Om tuh addicted banget. Niatnya cuma satu part, malah nagih sampe ke part selanjutnya. Heran.
Happy Reading. 💜
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Rasa pening di kepala Liam semakin bertambah ketika bisa mendengar banyaknya suara di luar sana. Entah apa yang dilakukan Chelsea kali ini karena dia sudah lelah untuk menjelaskan tentang betapa pentingnya sebuah ketenangan kurang dari 24 jam yang lalu.
Sejak piknik kemarin sore, Liam enggan untuk bertemu muka dengan Chelsea karena alasan yang sama sekali tidak diketahuinya. Dia merasa semakin tidak nyaman oleh karena kehadiran Chelsea dalam rumahnya, meski perlu diakui jika Liam sangat menyukai makanan buatannya.
Tidak bisa lagi berkonsentrasi karena kali ini suara Chelsea terdengar begitu jelas, Liam menggeram pelan sambil beranjak dari kursinya untuk keluar. Baru saja dia membuka pintu, tiba-tiba Chelsea menubruk tubuhnya dan spontan dia mencengkeram lengan wanita muda itu agar tidak terjatuh. A, pikirnya.
"Bisa nggak sih jangan berisik? Harus dibilangin berapa kali kalau aku nggak suka?" sewot Liam sinis.
"Kamu yang daritadi dipanggil nggak keluar ruangan!" balas Chelsea sambil membetulkan posisi berdiri dan melepas cengkeraman Liam dari lengannya. "Ada Tiffany sama pacarnya datang ke sini."
"Apa?" seru Liam dengan nada tinggi dan mata terbelalak kaget.
"Ngomong pelan-pelan, Liam," ujar Chelsea dengan ekspresi jenuh.
"Siapa yang kasih izin untuk mereka masuk ke area ini? Dan siapa yang suruh bukain pintu?" tanya Liam tidak terima sambil keluar dari ruang kerjanya dan langkahnya terhenti saat melihat dua sosok menyebalkan itu ternyata sedang berdiri tidak jauh dari ruang kerjanya. Tiffany dan Nick.
Tiffany memberikan senyuman lebar ke arahnya, sementara Nick memberi ekspresi yang tidak kalah dingin darinya. Anak muda itu adalah putri ayahnya dari istri kedua yang sangat tidak disukai Liam dan karena dialah, Liam harus menerima hukuman berupa perjodohan yang dilakukan ayahnya, yaitu menikah dengan wanita asing yang seenaknya mengubah suasana rumahnya menjadi ramai dan bising seperti ini."Ya, aku lah, siapa lagi?" sahut Chelsea santai dan sukses membuat Liam berbalik untuk menatapnya tajam.
"Sejak kapan kamu berlagak jadi nyonya rumah dan mempersilahkan orang buat masuk ke sini tanpa izin dariku?" desis Liam geram.
Tiffany dan Nick sama-sama tertegun mendengar jawaban Chelsea, menatap mereka bergantian dengan tatapan tidak percaya. Sementara itu, Liam dan Chelsea masih saling beradu melempar tatapan tajam seolah tidak peduli dengan adanya orang lain selain mereka.
"Ya sejak aku nikah sama yang punya rumah. Lagian juga, mereka itu bukan orang lain, tapi adik kamu sendiri," jawab Chelsea dengan alis terangkat tinggi-tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED BRIDE (REVISION)
RomanceThis is Liam's story: "Kita sama-sama merasa sial dan dipaksa, yang artinya kita berdua nggak setuju dengan pernikahan hari ini. Jadi, kita bisa kerja sama untuk kabur sekarang!" ucap Chelsea dengan penuh penekanan. Pria itu tersenyum sinis sambil m...