1. Dokter Ezhar

26.2K 768 23
                                    


      Pagi adalah awal dari cerita panjang yang akan ditutup oleh senja . Setiap pagi yang saya inginkan adalah bangun dan bernafas dengan lega seperti biasanya . Dan yang paling saya benci adalah, bangun tanpa teman. Saya tidak suka sendiri, tapi waktu mendesak agar saya tetap sendiri kesepian. Padahal sendiri itu penat,dan iya, saya selalu berdoa, agar allah memberikan saya teman, sedikit saja, saya ingin berbagi kata dengannya,menjadi orang yang bisa melindunginya, muluk sekali permintaan saya.

Di lorong rumah sakit ini saya kembali merasa sendiri, terlahir dengan sedikit teman kenalan, memang cukup membuat saya kesepian. Saya banyak disegani dirumah sakit ini, selain karena saya sudah agak lama dinas disini, sikap cuek, dan tegas saya seakan memberi dinding kokoh pada staf lainnya. Tapi akhir-akhir ini, saya merasa berbeda, saya jauh lebih ekspresif, jika bertemu dengan kaira, anak koas yang kelakuannya jauh di atas ekspektasi, sifat kalemnya di awal ternyata hanya kamuflase. Kaira,gadis cerewet yang selalu membuat gaduh, ada banyak tingkah konyol dan cerobohnya selama belajar disini.
 
  Ponsel saya juga sepi dari aktivitas apapun, tapi memang tidaka ada yag bearti,, hanya pesan dari keluarga,grup sekolah, atau raymon- sahabat medis saya yang suka sekali mengganggu, dengan mengirimkan pesan spam berisi stiker-stiker lucu,atau status yang ia copy ulang ke ruang chat kami
          
    dalam meraih gelar dokter, tidak ada yang instan bagi saya, walaupun ayah saya seorang abdi Negara, justru saya harus berusaha mati-matian, demi mendapatkan beasiswa di inggris kala itu. Belum lagi ayah saya yang sempat kecewa, karena saya memilih dunia medis dalam karir saya kedepan, jauh dari keinginannya yang beharap anak laki satu-satunya dapat melanjutkan perjuangannya di dunia militer. Awal mulanya saya ingin menjadi seorang dokter, karena profesi dokter cukup berimbas pada gerakan sosial, niat saya hanya membantu mereka yang memiliki masalah kesenjangan sosial, membantu memang tidak melulu soal materi, bahkaan hampir lima tahun ini, saya mempelopori gerakan sedekah semangat,melalui pendekatan moril pada wali pasien, insyaallah cukup membantu meringankan beban batin mereka. 
       
        Usai brefing dan doa bersama, saya masuk kembali keruangan saya.setumpuk rekam medik menyapa langsung, bahkan tak hanya itu, laporan kesehatan pasien hasil observasi para dokter muda itu, juga sudah menanti untuk dibaca. Kesan pertama saat saya membuka laporan kesehatan pada ruang icu sangat- sangat kacau. Bahkan laporan sampah itu harusnya berakhir di tong sampah. Dipojok kanan tertera nama seorang dokter penanggung jawabnya, yaitu, kaira. Allahu akbar, gadis itu saya rasa dia  sengaja membuat saya ingin olahraga mulut di pagi hari begini.

''Tolong, panggilan untuk dokter koas, kaira, untuk menghadap keruangan saya sekarang juga.'' ucap saya pada suster.
 
      Tidak begitu lama, sosok gadis berjilbab panjang, dan gamis syar'i berdiri tak jauh dari tempat saya berada, setelah mengucap salam, lalu ia berlalu membuka pintu ruangan itu lebar-lebar, sengaja agar tak menjadi fitnah. Cara dia membuka pintu  tak pernah luput dari penghilatan saya. Saya mengerti, jika dua anak manusia berada dalam satu ruangan tanpa mahram, maka pada yang ketiga diantara mereka, ialah setan. 

   "' kamu tau kesalahan kamu apa kali ini?'' tanya saya tanpa tedeng aling-aling, rasanya percuma bicara bak-baik padanya, sebab otak perempuan itu super lelet, perlu di gembleng secara terus- menerus, baru ia akan paham.
 
    Dia menggeleng pelan dan terus menundukkan wajahnya kebawah. Kalau sudah begini, ingin marah pun saya jadi tak tega. Bagaimanapun, kaira itu perempuan, lebih perasa dari saya, kira- kira begitulah ucapan ibu saya dulu.
   
      '' bapak kan belum kasih tau.'' Jawab kaira polos. Saya geram sendiri kala dia memanggil saya dengan embel-embel pak.
      '' liat ini, apa maksudnya?, laporan kamu kenapa bisa  penuh dengan  dengan coretan begini?'' omel saya. Rasanya sangat gatal mulut saya jika sehari saja tak bicara panjang dengan gadis ini.
  
      Kaira melotot tak percaya dengan hasil yang dia buat. Sebuah mahakarya luar biasa, dan selama ini, baru kali ini saya merasa frustasi dalam hidup saya. Tidak ada sejarahnya wanita yang mendekati saya bisa mempengaruhi pola pikir saya yang cenderung datar. Hanya kaira seorang yang mampu membuat darah tinggi saya naik secara drastis begini. 

Kaira ( She's Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang