16. Rindu , Mas

7.6K 301 1
                                    

    " Hanya Jarak Dan maut yang memisahkan kita, selebihnya Mas Minta Sama ALLAH kita Bersama Sampai Surga"

_ezhar Althafurrahman_

    
       Lalu lalang Bandara menyesakkan Keadaan . Meski Ramai , tapi aku mulai Merasa Sepi . Mas ezhar Yang Berada disebelah ku, tak henti-hentinya Menggenggam Jemari ku .

    " Kamu baik-baik ya disana Nak, jangan tinggalin Solat, jangan Macem-macem ingat istri Di rumah!" Nasehat Mama.

   Mas ezhar Tersenyum , tak ada Raut Khawatir nya , seperti apa yang kini aku Rasakan.

    " awas Aja kalo mama Denger Kamu main Perempuan disana?" Pekik Mama

     " mama Buang Kamu ke Rawa-rawa " lanjut Mama Lagi .

    Mas Ezhar Geleng -geleng kepala , ada -ada saja kelakuan Orang tua Nya.

     " mama , Ezhar Disana Kan Kerja, Udahlah Jangan berpikir yang Aneh-aneh , lagian Perut Nya Kaira Sampe Bulet Gitu , masa Ezhar masih berani Main Di Belakang " katanya menyimpulkan Perkataan Mama Barusan .

    Mama Merengut sebal, iya aku tau begitu besar kekhawatiran mama terhadap mas Ezhar, Namun Mas Ezhar Bukan Tipe lelaki Seperti itu.

    " jangan Lupa Sering kirim kabar , takutnya Ada yang Ngambek " sahut papa , mata nya melirik Ke arah Ku. Ya, beliau sengaja Menekankan Kata Ngambek , dan terdengar kontras.

    " Siap Boss " balas Mas Ezhar.

   Aku Sedikit banyak Diam , sejak semalam Pikiran ku Tak Menentu, gelisah Akan Di tinggal Dengan Rentang waktu yang cukup lama .

    Lamunan Ku buyar , mas Ezhar sudah Bejongkok sejajar Dengan Perut ku . Di elus Nya dengan Sayang , seperti Biasanya Ia lakukan Sebelum Kami Tidur .

   " Nak, Baik -baik Ya di Sana, Ayah Pamit sebentar, jangan minta Aneh-aneh Sama Bunda, kasihan Bunda kalo Kamu Rewel Di Dalam Sana, Ayah Sayang Kamu Nak" ucap  mas, Aku Terharu , apalagi Ketika dia mengakhiri kecupan di perut ku cukup lama.

    Hingga binar mata Mas Ezhar bertemu dengan Manik ku. Seakan Menjelaskan Bahwa Dia Sedang bahagia.

   " this is A kick " ujarnya senang. Matanya Melebar Bangga .

   Semua Menatap Nya Senang.

    " Hey, Jagoan Ayah, Kamu Senang Ayah Cium Seperti itu? Oke Tunggu Ayah pulang , dan janji jangan dulu melihat Dunia, sampai Ayah Datang Nak" katanya .

      Aku tidak bisa Membendung Air mata ku , bulir nya Terjatuh Perlahan-lahan dan membasahi Kedua belah Pipi ku . Mas Ezhar Sedikit Peka Dengan Keadaan ku, dia Membawaku Dalam Dekapnya , menimang Ku Bak Seorang Bayi . Sungguh Aku terhanyut dengan perhatiannya.

    "Mas , Kai Mau Ikut , kai Enggak Mau Jauh dari Mas " kata ku merengek padanya.
  
   Mas Ezhar Menggeleng Tidak setuju. "Enggak Sayang, disana Berbahaya untuk ibu hamil seperti kamu. Lagian Kamu kan Hamil tua, Mas Khawatir Bisa Terjadi Apa-apa Disana, siapa Yang Akan menolong kamu, sedangkan mas Disana Kerja."

    " Dengerin mas, Mas Disana Cuma Dua Bulan, Kamu Bisa kan menahan Rindu Selama Itu . " ujar nya .

    Aku mengangguk pelan, mau dikata Apa lagi, Sekuat apapun aku mencegah, Yang Namanya Berpisah Itu Kadang , datang memaksa. 

  Belum juga Lama Aku Bermanja dengan Mas Ezhar, Suara dari operator yang menandakan pesawat Tujuan Lombok Akan Berangkat . Aku terpaksa mengalah , Membiarkan mas ezhar Masuk jalur Keberangkatan , bersama dengan penumpang lainnya .

Kaira ( She's Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang