"maaf mas enggak bisa menawarkan banyak bahagia yg akan kita torehkan kelak. Mas tau diri, menjanjikan kebagian bukan tabiat mas, sebab dengan ini semua kamu mesti tau ALLAH enggak pernah menjanjikan kesempurnaan di hidup ini"
cuti akhir tahun yang kami Berdua Dapatkan, kami gunakan sebaik-baiknya. satu pekan Di Lampung kemarin, membawa Kehangatan Kembali dalam hubungan Kami. Kaira Sudah berangsur Ceria kembali.
Sekali dua kali saja wanita itu Menangis Di tengah malam Buta, selebihnya Dia jadi lebih banyak tertawa. Seperti Pada hari ini, Kami Masih Setia Menghabiskan Satu Hari sebelum Kembali Kerumah sakit besok, di dalam kamar. Kaira yang masih bergelung manja di dalam pelukan saya, sambil mendengar saya bercerita.
"Mas... Minggu depan kita ke makam Althaf Yuk. " ajaknya Pelan. Sebagian Wajah nya Masih terbenam di dada saya.
"kamu Yakin Disana Enggak Bakalan Nangis lagi?. " tanya Saya. Di dada saya Merasa was-was, Sebab Kaira yang Masih belum bisa mengontrol Emosinya, saya takut saja Bukan nya Niat berziarah, ia malah menangis,dan ambruk disana.
Dia diam, Tak menjawab Pertanyaan saya. Saya tau Kaira bukan Lah Wanita yang Bisa dengan mudahnya Mengumbar kata Tegar, lebih dari itu Kaira Wanita Cengeng.
"Kan ada Mas Disana, kai enggak Secengeng Itu kali mas!." sungutnya geram. Saya pun tertawa kecil di buatnya, Tidak Secengeng itu katanya. Oke Lupakan Soal itu, saya kembali membawa Wajah Kaira di hadapan saya. Mata kami bertemu sekarang.
"Kai, maaf mas enggak Bisa Menawarkan Banyak bahagia Yang akan Kita torehkan. Mas Tau diri menjanjikan Hal Yang menarik bukan lah tabiat mas. Tapi dengan Adanya rasa Sakit, mas harap Kita sama-sama Sadar, Allah enggak pernah menjanjikan Kesempurnaan di hidup ini. "
" mas.. Ibu dan althaf sudah pergi dari hidupku, ku harap kamu juga jangan pernah berfikir ninggalin aku. Kamu sayap sebelah aku sekarang mas. "
Saya mengangguk pelan, tapi saya tidak Berjanji untuk bisa Menjadi sayap nya pula. Kelak jika Sayap itu patah, Semua Tak akan seimbang lagi. Karrna sejatinya Manusia Hanya aktor pendamping di dunia ini. Semua boleh merasa Kuat, tapi ada allah yang maha kuat, yang maha Berkuasa, yang mampu meniadakan yang ada.
Suara isakan Lolos dari bibir Kaira. Saya Benci mengatakan Ini, tapi saya Harus Bilang. Kalau saya Paling tidak suka dengan Wanita,merrka terlalu berekspresif. Mudah sekali Meluapkan Isi hatinya dengan menangis. Sedang bahagia merrka menangis, sedangkan sedih mereka juga menangis.
"udah lah yang,nangis mulu dari tadi, mending mandi Yuk, udah masuk ashar nih. "ajak saya.
"gendong... "katanya manja, kedua Tangannya Di rentangkan kearah saya.seolah memberi tanda Ia Ingin di gendong.
"enggak ah berat.. " tolak saya.Wajah kaira langsung merengut, netra nya menatap tajam Kearah saya. Ketika dia Hendak menidurkan kembali tubuhnya, saya tiba-tiba Menariknya ke dalam gendongan saya. Sambil memekik, ia Mengeratkan Pelukan nya.
"mas ih.. Kalau tadi aku jatuh gimana?."
"ya enggak papa, kalau Jatuh di pelukan mas."
Mendengar Gombalan saya, Refleks Kaira langsung mencubit area Pinggang saya. Saya pun memekik kaget.
"jangan gerak-gerak dong yang, Nanti Ada yang bangun. "
"ih Mas Ezhar Mesum... "
Kami tertawa lepas sore ini, Setumpuk masalah di hadapan kami, terasa hanya angin lalu. Saya Pun yakin, Sebesar apapun masalah, jika Allah dan Cinta Menyatu, insyaallah semua Dapat di hadapi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kaira ( She's Mine)
EspiritualEzhar Althafurrahman , Adalah Sosok Pria Pendiam , tapi garang Dan Sangat Amat menyebalkan . Dia tak segan - segan akan memarahi Perawat Di muka umum , jika mereka ada Melakukan setitik kesalahan . Tanpa terkecuali Kaira , Gadis Lugu Yang Tak Suka M...