13.Si Sakit & Ibu Hamil

10.2K 307 3
                                    


" Bukan Sebab Ingin , tapi Aku Selalu Merasa Candu Berada Di Dekatmu"

_Ezhar_

    Saya Duduk  tak nyaman , sambil sesekali Mengurut Tengkuk . Beberapa Kali Saya Harus Bolak- balik Kamar Mandi , Akibat Mual Yang Berkepanjangan mendera Tubuh Saya. Agak Tak Nyaman Juga Sebenarnya , Namun Mau Bagaimana Lagi , Saya Hanya Bisa Meredakan Nya Dengan Obat- obatan Yang kaira Siapkan Buat Saya .

     Ibu Hamil Itu Tidak Berhenti Mengomeli Keadaan Saya. Dari Makanan Yang Saya Makan hingga kesibukan Saya Pun turut ia Salahkan .

    " Mas Bandel Sih , Kai Kan udah bilang , jangan Makan Sembarangan Dan Gak Boleh Telat Makan " omel nya Sembari Menyiapkan Alat makan.

    " Iya Mas Salah , mas Minta Maaf Deh ." sesal Saya .

    " telat Mas Nyadar Nya." Gerutunya.

    Mengalah , itulah Yang Dapat Saya Lakukan . Selain Saya Yang Salah , selanjut nya Saya Pun akan Kalah Jika meladeni Bicara Kaira. Itu Sudah Menjadi Kebiasaan Nya Sejak Dulu , bicaranya Yang Berentet Panjang, juga Kelakuannya yang Kelewat Polos, rasanya Masih Tidak Percaya perempuan Satu Ini tengah Mengandung Anak Saya . Mengingat bagaimana Awal Pernikahan Ini Yang Sama Sekali bukan Di dasari Oleh Cinta.

    Sejak Saya Mengeluh Sakit Di lambung Saya . Kaira Paling Sigap , entah Itu Memeriksa Saya dengan sisa - sisa Kepanikan Yang ia Miliki. Bahkan , saya Bisa merasakan , wanita itu tengah menahan isaknya. Entah apa yang ingin Ia Tangisi. Tak Hanya sampai Disitu, Saya Rasakan Bagaimana Wajahnya Yang pucat Pasi Hanya Karena Merawat Saya. Lucu Bukan??, dia Bisa Sekejap Berubah menjadi Monster , lalu sedetik lagi berubah menjadi Wanita Sensitif. 

      Kembali Saya Menyinggungkan Senyum Lebar - lebar, Memutar Kembali sekelebat memori Indah Tentang Saya Dan kaira. Kalau hari Ini , saya harus Membayar Mahal Oleh Kebersamaan kami , saya Siap. Biarpun Saya Harus Menjadi Fakir Miskin, asalkan Kaira Lah wanita Yang selalu Menemani Saya , memegang erat Jemari Saya, berdiri Tegak disamping Saya untuk Mencapai segala Tujuan Hati Yang Akan Saya Labuhkan Pada Sebuah Surga Yang Kelak Terisi Oleh Saya Dan Wanita cengeng Ini .


    " Mas Sudah menghubungi pak tarjo?" Tanyanya, menatap Serius Manik Saya.

    Saya Mengangguk mantap  " Sudah"

    Sekali lagi Dia mengangguk, lalu Membantu Saya untuk berdiri. Saya Hendak Menolak, merasa Tak enak Jika Di Bopong Begini Olehnya. Belum lagi, Dia Yang Tengah mengandung, saya Takut Jikalau Terjadi Apa- apa Pada bayi Kami.

   " sayang...mending aku Panggil Raymon Aja Deh" ujar Saya Semakin tak tega Melihat Dia menahan Beban Berat Tubuh Saya.

   Kaira menggeleng Lemah , seraya kembali memapah Tubuh Saya ke Luar Ruangan. Saya Menolak untuk Tidak Dilakukan Perawatan intensif , sebab Kalian taulah sendiri, meski saya terbiasa Berlalu lalang Di sekitar Rumah sakit ini, bukan berarti saya harus menjadi Pasien Kan ??.

    Beruntung sekali , ALLAH memang maha Baik , tepat saat kami Baru saja melewati Pintu Utama , telah berdiri Di sana , Raymon dengan Segala Omelan nya. Ocehan Nya berbuntut panjang kali ini , melebihi Kereta Api. Masyaallah , yang benar saja Kenapa Bertambah Lagi Satu Kaira .

    " Lo itu Udah Mau Jadi Bapak Zhar , Kalau Jaga Kesehatan sendiri Aja Belum Bisa, Gimana Mau Jaga Kesehatan Anak Lo . " Omel Raymon .
  
    Raymon Jauh Lebih Mengerikan Kalau Begini , tidak Ada Candaan Gilanya Atau Tertawa Lebar Yang Sering Ia Tampakkan . Semua sangat Menyebalkan Sekarang , Sementara Di samping Kanan Saya , Nampak Kaira Yang Sedang Menahan Senyum Nya . Saya tau , Dia Senang Jika Ada Yang Mengomeli Saya Begini .

Kaira ( She's Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang