12. Bukti Cinta

10.6K 341 1
                                    


" berjalanlah Di Depan Ku , Jangan Pernah Takut , Aku Pergi . Karena Kamu, Ada Tempat Spesial Dihatiku"
_Ezhar Althafurrahman_

Sejak Pertengkaran Kemarin , Aku memang Sengaja Sedikit menghindar Dari Mas ezhar . Bukan Berarti Aku Masih Marah padanya , Tapi Aku Malu , Sudah Marah - marah Tak Jelas , padahal Aku Sadar Maksud Mas Ezhar Itu Begitu Baik . Aku Saja Yang angkuh , Tetap Keukeh Mempertahankan Ego Ku .

Langkah Ku Gontai , Menuju kantin Saja Rasanya Begitu Malas. Bahkan Aku Lebih Ingin Tidur , Daripada Mengisi Perut . Sedangkan Mas Ezhar , Pria Itu Entah kemana , Batang Hidungnya Saja tak kelihatan sejak Tadi . Mungkin Dia Ingin Menghindari Ku , Ah terserah Dia Saja . Pertengkaran Yang Tidak Jelas Ini , Membuat Ku muak .

" Bi Asni , Saya Pesen Bakso Satu Mangkok , Sama Es Teh Nya Ya" ucap Ku , Pada Bu Asni . Beliau Langsung Mencatat Pesanan Ku , dan Berlalu .

Semenjak Aku Menyandang Status Istri Sah Pak Dokter Ezhar , Orang - Orang Di Sini Jadi lebih Ramah Padaku . Bu Asni Sekalipun , Tak pernah Lagi Menatap sinis Kearah Ku .

Sambil Menunggu Pesanan , Aku mengalihkan Keadaan Yang Gamang ini . Pilihan Ku Saat ini pun Tertuju Pada Ponsel Ku , iseng - iseng , Ku Buka Aplikasi Instagram . Mencari Berita - beruta Baru disana . Walaupun Aku Tau Sekali Sih , Berita - berita Yang Tersedia Tak Jauh Dari Sensasi - sensasi Para Artis Yang ku Ikuti . Atau Foto - foto Instagramble Para - Para Manusia , Atau Malah Berisi Iklan Endorsement .

" Ah enggak Berguna " Racau Ku , Saking Kesalnya Melihat Postingan Alay Anak - anak Baru Gede , Ah bagiku Mereka Itu Sampah - Sampah Masyarakat . Yang seperti Itulah Yang Harus Di Basmi .

" Sendirian Aja Neng " Suara itu Datang , Dari Arah belakang Ku . Aku Segera menoleh , Ternyata Prita . Padahal , Kalau Bukan dia tadi , Aku sudah Bersiap - Siap Mencolok Mata Orang tersebut Dengan Garpu .

" Mamas Nya Mana Nih , Tumben Sendirian Aja ?!" Serunya Sedikit Mengejek Ku . Padahal , Ku Kira Kedatangan Prita Dapat membuat Suasana Ini Menjadi lebih Hidup , Nyata Nya dia Malah Membuat ku semakin Rusuh .

Aku menggedikkan Bahu Ku " enggak tau "

Prita Sedikit Kaget , lalu menatap wajah ku penuh Tanda Tanya " Kalian Lagi Berantem ya ?!"

Aku menggeleng lagi " Enggak"

" terus .." Katanya

" Aduh , Prit .. Bisa enggak Sih kamu Itu Tanya Yang lain nya " Keluh Ku , Sebal juga Bicara Pada Prita .

" sensi nya Neng , Lagi Dateng Bulan yaa?!" Ejek nya . " Atau enggak Di kasih Uang Jajan sama suami "

" Eh iya , Gue Hampir Lupa , Tiga Hari Kemana Aja Lo ?, enggak Ada Kabar , mana Bini Sama Laki , barengan Lagi Cuti nya . " tanya Nya .

Aku Sedikit terkekeh Mendengar kalimat Prita barusan , Ucapan Nya Mengandung Kekhawatiran yang Coba Dia Tutupi Dariku .

" Kemana Sih lo Bu, Bulan Madu ? , Ngabisin me time berdua , Atau ... "

" Dirumah aja kok " potong ku cepat.

" Di rumah Doang !!" Ulang nya lagi . Tentu Saja , Memang nya Dia Fikir Aku akan kemana ? .

Kaira ( She's Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang