Kahilangan?

5.5K 475 121
                                    

Cahaya matahari memasuki sebuah kamar yang sangat indah dan pastinya mewah. Karna cahaya matahari membuat seorang pria dengan paras tampanya terbangun dari tidurnya.

"Pagi Alikuh." Mendengar suara khas milik Dimas membuat Ali menoleh dengan wajah yang masih polos, ya mungkin Ali masih mencoba mengumpulkan nyawanya.

"Ali, gue kangen bingitsss sama lo." Ali memutar bola matanya malas ketika mendengar ucapan alay yang keluar dari mulut Dimas.

Ali duduk dan menyandarkan badannya dikepala ranjang. "Lo lagi lo lagi. Malas gue." Ucap Ali dengan pandangan yang tertuju pada Dimas.

"Kamu jahad bangitsss sama akoh." Lagi Ali merasa jijik mendengar ucapan Dimas yang entah kapan penyakit Alay itu sembuh dari Dimas.

"Prilly mana?" Tanya Ali mencoba untuk mengalihkan pembicaraan yang tidak jelas diantara Dimas dan dirinya.

"Prilly? Udah pergi ke LA tadi malam. Lo sih kelamaan pulang kantornya nya yaudah ditinggal Prilly dah."

Ali yang mendengar ucapan Dimas langsung diam. Ali pikir Prilly hanya membohongi Ali tentang kepergian nya di LA, namun apa ini?

"Gue mau mandi, terus kekantor dan lo silahkan keluar dari kamar ini." Setelah mengatakan hal itu Ali langsung bergeges kekamar mandi tanpa memperdulikan omelan yang keluar dari mulut Dimas.

****

"Ini apaan? Kenapa banyak salahnya?! Benerin semuanya sekarang juga kalau tidak kamu yang saya pecat!" Ucap seseorang dengan nada tingginya membuat seorang karyawan wanita itu menunduk takut.

"Ini ada apa sih?" Kali ini seorang Pria masuk dengan berkas ditangan nya.

"Tanya sama dia." Suara yang keluar begitu dingin tanpa adanya nada didalam nya.

"Ali kenapa sih lo dari tadi kerjanya marah terus, nggak capek apa? Gue aja yang dengarnya capek." Ya lelaki itu adalah Ali.

Entah apa yang menganjal dipikiran pria itu yang membuat Ali begitu sangat kacau. Apa mungkin karna kepergian Prilly? Sebenarnya ada perasaan tidak rela saat mendengar Prilly pergi meninggalkan dirinya disini.

"Gue nggak tau, kenapa gue kaya gini. Pikiran gue melayang entah kemana." Ucap Ali sambil mengusap wajahnya kasar.

"Kamu keluar aja ya?" Ucap Dimas menyuruh karyawan wanita itu untuk keluar dari ruangan Ali.

"Ini." Dimas menyodorkan sepucuk surat kepada Ali.

Ali menatap sebentar surat tersebut dengan perlahan Ali mengambil surat tersebut. Ia tidak langsung membuka surat tersebut namun manatap surat tersebut lagi.

"Ini dari siapa?" Ucap Ali tapi pandangan nya masih menatap surat tersebut.

"Prilly."

Ali yang mendengar nama Prilly, langsung membuka surat tersebut.

Hai Ali?

Apa kabar? Baik? Pasti, karna sekarang aku udah nggak ada lagi disamping kamu.

Aku cuma mau minta maaf sebesar besarnya kepada kamu. Maaf sudah membuat kamu malu dengan pendidikan aku yang rendah.

Jaga diri baik baik ya? Aku akan kembali suatu saat nanti tapi bukan buat kamu lagi. Tapi untuk diri aku sendiri.

Semoga kita bisa bertemu lagi nanti:)

Ali terteguh ketika membaca surat dari Prilly, ada rasa sesak yang menganjal dalam dadanya. Rasanya ia tidak rela Prilly meninggalkan nya.

LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang