Kembali. Hilang.

40 4 0
                                    

Sedetik yang lalu kau terlihat, detik berikutnya kau tersenyum. Namun sayang, semua bukan lagi untukku.

Sekilas angin membawamu datang, dan secepat itu juga kilat membawamu hilang. Menyisakan aku yang diam termenung.

Aroma debu yang kau tinggalkan, sisakan jejak memilukan. Mengapa harus kembali terngiang?.

Antara hadir, datang dan meyakinkan. Atau hanya hadir, pergi lalu menyisakan ruang hampa.

Fajar.
Bandung, 14 Juli 2018.

Instalasi penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang