Lelahku risauku
Aku selalu resah dalam lelah
Resah jika tak dapat melangkah
Resah jika kalah dengan malasLelah acap kali terbenam
Dalam raga dan pikiran tertanam
Yang ku risau, bukan sebuah nama
Namun, aku risau masa muda terelwati percumaSelangkah demi selangkah
Setiap jengkal aspal terlewati
Setiap deru resah menemani
Tatapan kosong menerawangTarikan nafas dalam
Hembusan nafas panjang
Mata-mata yang menelanjangi
Tanpa pernah mengucap permisiSapaan hangat lelaki tua
Dalam kurungan besi usang
Tatap mata penuh kesungguhan
Tutur kata penuh ketulusanKerikil dan pasir yang setia
Sepatu berlubang sebagai tuannya
Terinjak-injak, menjadi tugasnya
Meski tuan tak lagi sama.Fajar.
Bandung, 05 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Instalasi pena
PoetrySebuah pengalaman akan mengajarkan banyak makna dan cerita, tinggal kita menyikapinya entah untuk menuju dewasa atau hanya diam dan tertinggal bersamanya.