Belewing part II

61 5 3
                                    

Hangat memang.

Sapaan cahaya di selip jendela, Dengan sadar mengerjap mata.

Garis bibir terbentuk lekuk.
Jemariku tak sampai, jika harus menggapai.

Tubuhku terbaring menyaksikan eloknya lantunan bait.
Deburan angin pagi menyapu hangatnya sinar mentari.

Sepenggal kata ku titipkan, untuk awan yang enggan datang.
Muncul lah bersama mentari, agar hadirmu dianggap menawan.

Meski mentari sulit bersanding dengan sang awan, tapi percayalah, langit butuh lukisan agar tak di spelekan oleh sang rembulan.

Anggap saja semua mudah
Tanpa banyak tanda tanya.
Hanya perlu sebuah titik
Untuk mengakhiri semua kata.

Fajar.
Bandung, 11 Mei 2018.

Instalasi penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang