Pujangga

22 3 0
                                    

Pada garda terdepan, kita laki-laki diciptakan untuk berjuang
Pada lapisan pertama, ada perempuan yang memupuk banyak sabar
Terngiang jelas bagaimana cerita Adam dan Hawa sampai turun dari surga
Sungguh tangguh dan sabar yang menjelma menjadi cinta

Banyak doa yang terpanjatkan tidak tampak dimuka
Membius dan menembus seonggok daging yang tak tau entah kemana arahnya
Begitu setia menerka-nerka keramaian, serupa ilalang yang tegap di tengah kota
Sungguh alam telah bicara, lewat tangan-tangan pujangga dimabuk asmara

Mega yang muncul menerobos sebelum sayup-sayup datangnya rembulan
Tuhan berfirman, iqra!
Syair-syair syahdu dilepaskan dari dekapan
Hey pujangga,
Kau tahu, mana yang harus kau jaga.
.
.
.
Fajar,
Bandung, 6 April 2020

Instalasi penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang