Menyambut hadirmu

29 8 2
                                    

Ada prihal yang tidak pernah bisa aku selesaikan jika denganmu
Selalu ada sebab meski tidak selalu memerlukan akibat
Adakalanya terbesit, terngiang, lalu terperosok cukup dalam
Namun, selalu ada tenaga untuk kembali menuju pelukan

Tidak perduli angin sore tengah sibuk dengan senja
Sementara kawanan burung terus berlomba menuju sarangnya
Sambutan yang hangat menyeruak begitu saja
Dengan binar cahaya yang masuk diantara sela-sela rambutmu

Selalu ada prihal yang tidak pernah bisa aku selesaikan denganmu
Entah itu tentang pertemuan, atau pertentangan
Adakalanya jarak yang selalu menyisakan ruang
Namun, terkadang ego yang akhirnya selalu menang dalam pertengkaran

Lalu aku kembali bertanya pada bulan-bulan yang telah terlewati
Mau sampai kapan aku akan terus berlari ?
Sementara, hanya ada satu kenyataan yang selalu setia menanti
Satu kenyataan, kamu, disini.
.
.
.
Fajar,
Bandung, 29  Mei 2019.

Instalasi penaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang