Ada batas-batas yang aku buat sendiri
Diksi-diksi satire cukup ampuh membuat getir
Lalu kamuflase seperti apalagi yang harus dilakukan ?
Untuk menutupi buah kecewa yang aku tanamTerimakasih untuk hari-hari berat yang lagi aku rasakan
Kali ini aku tidak mau menganggap kamu pelakunya
Tapi kali ini senyuman mu sudah berbeda arti
Bercanda mu justru aku anggap serius, itulah salahkuSulit rasanya keluar senyum yang tulus seperti dulu
Layaknya petak umpet ditanah lapang
Seakan aku orang buta yang tidak bisa melihat persembunyian mu
Tapi sungguh, itu tidaklah lucuDinding yang aku buat susah payah
Kamu runtuhkan dengan mudahnya
Membuat percikan api-api perpercahan
Memberengus kekhawatiran yang selama ini aku sembunyikan
.
.
.
Fajar.
Karawang, 31 Desember 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instalasi pena
PuisiSebuah pengalaman akan mengajarkan banyak makna dan cerita, tinggal kita menyikapinya entah untuk menuju dewasa atau hanya diam dan tertinggal bersamanya.