Chapter 15

32 8 1
                                    


Dari mana saja kau?"

"Mengejar cintaku" Jawab chitta sambil memasang senyum smirk kepada haechan.

"Apa. Jangan bilang kau baru saja dari kandang musuh chitta" Kata haechan kaget sekaligus khawatir

"Itu sangat berbahaya apa lagi dengan kondisimu yang belum pulih sepenuhnya, bagaimana jika mereka melihatmu dan menyanderamu atau bisa saja mereka... mereka.." Haechan kembali meneruskan kalimatnya dengan terbata-bata. Dia sungguh tak habis pikir dengan tingkah gegabah chitta.

"Membunuhku? Oh ayolah chan saat ini aku saja dihadapanmu, bagaimana mungkin mereka menyakitiku." Chitta menenangkan kekhawatiran haechan sambil menepuk bahu pria itu lalu ia pergi meninggalkannya.

"Satu lagi chan aku tak akan segampang itu untuk mati. Mereka sudah mencobanya tetapi tetap saja aku masih hidup" Membalikan badan dan menegaskan kalau semua fikiran negative haechan itu salah.

Setelah perdebatan kecilnya dengan haechan, chitta kembali kekamarnya berdiri di sudut ruangan dan memandang kearah luar mengingat kembali pertemuannya yang singkat dengan camorra siang tadi, lalu serberkas kenangan lamanya melintas dan menimbulkan senyum di wajahnya.

Kenangan itu begitu indah, kenangan saat kencan pertamanya bersama gadisnya yang nakal namun baik hati. Sore itu camorra menggoda chitta agar chitta berlari mengejarnya ketika dia kelelahan dia pun terjatuh dan berpura pura kesakitan tidak bisa berjalan sampai akhirnya chitta pun menggendongnya.

 Sore itu camorra menggoda chitta agar chitta berlari mengejarnya ketika dia kelelahan dia pun terjatuh dan berpura pura kesakitan tidak bisa berjalan sampai akhirnya chitta pun menggendongnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayalan itu segera disingkirkannya..

Disisi lain Chanyeol mempersiapkan rencananya bersama Jhonny dan Jeno.

***

"Aku akan pergi dan kau asyik bermain main dengan senjatamu" Kata Jhonny sambil menarik senjata jennie dan dengan sedikit memperlihatkan sisi kekanak-kanakannya.

Ya memang saat ini jennie sedang asyik berlatih dengan senjatanya, sementara 2 jam lagi jhonny akan berangkat ke china.

"Astaga kau ini. Bagaimana kalau platuknya tertarik dan pelurunya melesat" Amuk Jennie

"Tapi itu tidak terjadi sayang"

"Itu hanya kebetulan saja. Kali ini kau akan ku maafkan tapi tidak lain kali"

"Baik lah Athena" dengan nada dan gaya yang mengejek.

"Kau ini dasar" sambil memukuli jhonny " aku sangat memben__cimu" katanya terbata karena secara tiba tiba jhonny menciumnya.

"Apa setelah ini kau masih membenciku?" Dengan senyum penuh kebanggaan.

Jennie hanya menatapnya sekilas dan pergi..

MafiosoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang