Chapter 28

24 3 1
                                    

Hari demi hari sangat sulit bagi Camorra untuk dilalui saat ini banyak kelompok yang mengincar kekuasaan slickgunman apa lagi saat ini kakeknya belum sadarkan diri bahkan banyak yang menganggapnya telah tiada, kenyataan bahwa Alfonso tidak sadarkan diri memang sengaja dirahasiakan agar kelompok lain tidak mengincarnya selama di ruang intensif. Saat ini yang memegang kekuasaan penuh adalah MC.Staight dan di bantu Jhonny.

"Kakek, apa kau marah padaku?" Sambil membersihkan kakeknya.

"Apa kau balas dendam padaku? Kembali katanya namun masih tidak ada jawaban dari orang tua itu.

"Jika memang kau balas dendam, baik lah aku sudah tau bagaimana rasanya merawat seseorang jadi kumohon bangunlah kakek" pada akhirnya air mata yang sedari tadi ditahan sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Sudahlah Cloe, kau harus makan agar kau bertenaga" Jenni

"Bagaimana aku bisa, sementara kakek.." kata-katanya tertahan tidak sanggup mengatakan kenyataan bahwa kakeknya sedang koma

"Kau harus kuat, kita tidak tau kapan mereka akan menyerang kita. Setidaknya kita harus bertenaga untuk melindungi diri" Jenni berkata kembali memperingatkan Camorra

Camorra bukan tidak tau akan hal itu hanya saja dia benar-benar tidak bernafsu untuk makan apa lagi sejauh ini Chanyeol pun tidak menemuinya untuk sekedar menanyakan keadaannya, dia tau Chanyeol sangat sibuk saat ini ditengah krisis yang melanda dan perebutan kekuasaan tapi apa salahnya hanya bertemu sebentar dan menanyakan keadaannya.

Keheningan menyelimuti kamar Alfonso, Jenni sedang pergi ke Florida untuk mengambil keperluan kami di Maldives. Dan dia memang harus ada di sana agar ada yang memimpin di mansion mungkin Tiga hari ini Jenni disana.

Pintu kamar pun terbuka memperlihatkan Jhonny yang sedang memegang box makanan dan berjalan menujuku.

"Ini makanlah" Jhonny

"Kau disini?" Camorra bertanya dengan sisa tenaganya

"Oh.. ayolah cloe jelas aku disini, kau fikir sedari tadi kau berbicara dengan siapa?" Kata Jhonny berusaha menghibur Camorra

"Kau ini" Dan akhirnya Camorra pun memperlihatkan senyumnya walaupun hanya sekilas.

"Baiklah karena kau sudah tersenyum, aku rasa kau juga akan memakan ini" Jhonny membuka box makanan yang dia bawa tadi, isinya adalah makanan kesukaan Camorra.

"Hemmm.. ini hakanan hesukaanmu, hayo hakan" kata Jhonny dengan mulut penuh terisi makanan. Dan hampir saja makanan itu tumpah kalau saja dia tidak memasukkan kembali dengan tangannya.

Camorra merasa jijik namun lucu melihat tingkah sahabatnya itu, dan akhirnya Camorra pun ikut bergabung untuk makan.

Selama makan tidak ada perbincangan yang berarti antara mereka, mereka hanya membahas sedikit perkembangan kakeknya dan lebih banyak membahas tentang Jenni. Sebenarnya dalam waktu dekat ini seharusnya Jhonny sudah melamar Jenni kalau saja tidak ada kejadian itu, Jenni sungguh beruntung memiliki Jhonny yang sangat mencintainya tapi mengapa dia seakan mengacuhkan Jhonny hanya karena alasan dia tidak menginginkan suami yang seorang mafia.

"Dasar Jenni bodoh" Camorra tidak sengaja berucap padahal ia hanya ingin mengumpat dalam hatinya

"Apa?" Jhonny

"Ah.. tidak" elak Camorra

"Kau baru saja bilang Jenni bodoh"

"Kau mendengarnya" Camorra dengan senyum tidak enak, ya walaupun Jhonny kesal pada Jenni bukan berarti aku bisa menjelekkan kekasihnya

"Tentu saja, kau berbicara dengan keras" Padahal sih tidak hanya saja telinga Jhonny sangat sensitif

"Aku hanya merasa kau telah tersia-siakan bagaimana dia bisa mengabaikanmu"

MafiosoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang