"Cloe pergi dengan menyetir sendiri, ikuti dia" sesaat setelah Chanyeol menelepon nya Taeyong pun pergi menyusul camorra dengan motornya.
Sambil berurai air mata cloe tencap gas tanpa tau arah dan tujuannya, saat ini dia hanya ingin pergi jauh dari Chanyeol, menenangkan hatinya yang marah dan kecewa. Dia hanya ingin menangis, menangis sepuasnya mungkin sampai suara tangisannya tak terdengar dan air mata pun tak lagi menetes . Tidak tau apa yang membuat nya marah dan kecewa hanya saja melihat hal seperti itu melukai harga dirinya.
Mobil pun terhenti di sebuah galeri tato, entah apa yang dipikirkan cloe sehingga dia melajukan mobilnya ke galeri ini. Dia pun turun dengan masih sesunggukan memasuki galeri sambil menyeka air matanya. Berkeliling seperti mencari sesuatu atau mungkin mencari seseorang dia pun tak tau sedang apa dia disini?, mengapa dia kesini? Langkah nya terhenti ketika melihat seseorang yang mungkin memang seseorang yang sedang ia cari sedari tadi disini tanpa dia sadari.
"Cloe sedang apa kau disini?" Tanya pria itu sopan dan berharap wanita rapuh itu tak menumpahkan air mata nya.
Sudah terlihat jelas wanita itu sedang menderita, walaupun dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dia tetap mengikuti wanita itu sampai kesini. Ya secara kebetulan Ten melihat cloe mengemudi dengan keadaan yang berantakan sehingga membawa nya ke sini.
"Ten" Sapa wanita itu dan sedetik kemudian air matanya sudah kembali jatuh.
Wanita itu jongkok dan memeluk kedua tangannya mencoba menutupi seluruh wajah nya yang beruraian air mata.
Melihat itu membuat Ten merasa sangat sakit, apa yang terjadi pada wanitanya? Mengapa dia begitu terlihat menderita?
Pria itu mengepalkan tangannya tidak terima, siapa yang berani membuat wanita nya sesakit itu."kau boleh meminjam bahuku kalau kau mau"
Mendengar itu membuat cloe mengangkat wajahnya dan melihat ke arah suara, saat ini Ten berada tepat di depan wajahnya. Sambil memberikan senyum keprihatinan yang menyejukkan hati nya.
Kemudian cloe pun menangis sejadi jadinya di bahu Ten, wanita itu memegang erat jaket yang digunakan Ten.
"Ada apa? Jika kau mau menceritakan nya padaku aku akan mendengar nya"
Masih menangis...
"Tak apa kalau tak mau menceritakan nya" Ten pun refleks mengelus lembut rambut wanita itu dengan penuh kehati-hatian seakan wanita itu bisa saja hancur berkeping keping jika dia tidak berhati-hati.
Wanita itu masih menangis beberapa menit kemudian dia pun berhenti menangis. Masih tak mau menceritakan apa pun pada Ten. Hanya saja dia sudah merasa lebih baik setelah menangis di bahu Ten.
"Tapi mengapa kau kesini?"
Terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang harus dikatakan pada Ten karena sebenarnya dia juga tidak tau mengapa dia kesini.
"Aku tak tau" jawab nya akhirnya
"Apa kau memang mencari ku?"
"Tentu saja tidak" jawab nya gugup, seakan menyembunyikan sesuatu.
"Kenapa wajahmu merah? Kalau memang tidak mencari ku?" Goda Ten kembali.
"Ini karena aku menangis" elak cloe yang entah mengapa dia bisa memerah.
Ten hanya tersenyum...
"Aku sudah merasa lebih baik, sebaiknya aku pulang, sebelum orang-orang kakek ku menghancurkan galeri ini."
"Perlu ku antar?"
"Tidak aku menyetir sendiri"
"Oh. Baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafioso
Fanfic"Oh.. apa? Emmpphhht.." belum selesai berbicara mulut Chanyeol sudah dibungkam sang jalang. Setelah beberapa menit Chanyeol pun bertanya pada camorra. "Ada apa, apa ada hal penting sehingga selarut ini kau menghampiri ku?" Camorra masih tidak bisa b...