Dua puluh tujuh

11.2K 655 10
                                    

Jam proses belajar mengajar di sekolah sedang berlangsung. Pak mamat sedang menjelaskan materi fisika. Semua murid mendengarkan dengan seksama walau tak semua berniat mulia untuk belajar/g.

"Nata tolong ambilin buku tugas di meja bu titin" ucap pak mamat

"Lah kok di meja bu titin?" heran Nata sambil berjalan maju

"Banyak tanya. Udah sana ambil"

"Baru juga nanya sekali pak" keluh Nata sambil berjalan keluar kelas

"Itu pak mamat gak keyeng ngenilai apa gimana? Kok buku tugas ada di bu titin?" bisik Abel pada Feli yang kini duduk di sebelahnya

"Positif thinking aja mungkin meja beliau penuh jadi di titip ke bu titin-" ucapan Tita di potong Feli

"Setau gur meja bu titin lebih penuh"

"Gue belum selesai sat. Mungkin beliau juga gak punya waktu buat ngenilai a.k.a. males"

Pletak

Penghapus papan tulis mendarat di jidat Tita dengan sempurna,memberikan bekas merah di jidat Tita.

"Ngapain kamu?!" tanya pak mamat galak

"Duduk pak" jawab Tita polos

"Ambil penghapusnya!" suruh pak mamat setelah berdecak sambil menggeleng heran

"Suruh siapa bapak lempar ke saya" ucap Tita sambil mengambil penghapusnya lalu kembali melemparkannya ke depan

"Kurang ajar kamu!" sewot pak mamat

"Kurang ajar apa coba pak? Saya udah belajar dari 12 taun yang lalu" jawab Tita lagi

"Eh udah! Lo kok malah ngeladenin sih?" bisik Abel

"Ck, ya sudah duduk lagi kamu. Jangan ngobrol"

Tita mengangguk saja. Pak mamat melanjutkan menjelaskan materi. Tak lama Nata kembali dengan setumpuk buku di tangannya.

"Wihhh kakak Nata kuat kayak abis makan biskuat satu pak" celetuk Ari dengan logat papua

Nata cuman tersenyum tipis sambil membagikan buku ke pemiliknya masing-masing. Setelah selesai Nata kembali duduk di tempatnya.

"Tulis tugas ini. Kumpulkan di pertemuan berikutnya" ucap pak mamat sambil menulis di papan tulis

"Na,tadi Tita debat sama pak mamat" bisik Feli sambil menoleh ke belakang

"Oh ya?! Ihh gue mau liat" Nata balas berbisak

"Gaguna yawloh" gumam Tita

"Ih debat lo lebih seru dari pada debat capres" jawab Nata yang mendengar gumaman Tita

"Nata! Nulis lo! Ngebacot mulu bisanya" bentak pak mamat

"Eh bapak. Ini Nata nulis kok,mau liat? Nih" Nata sudah beranjak berdiri untuk memperlihatkan buku tugasnya

"Gak usah. Bapak mau keluar-"

"Bapak mau keluar sekolahan? Pindah kemana pak?" tanya Renold girang

"Kamu ya! Bapak mau kembali ke ruang guru. Yang udah nulis tugas silahkan istirahat" jawab pak mamat lalu keluar kelas

Empat curut langsung beres-beres bukunya dan keluar kelas. Mereka pergi ke kantin guru lalu duduk di taman dekat lapangan.

"Eh na minta minum dong,pedes nih" panik Tita sambil menyesap teh botol versi kotak milik Nata

"Weh sat lu-"

"Lo kan punya dua anying" potong Tita dengan mata merah karna kepedesan kripik

"Lo sih,udah tau hiks gampang kepedesan masih aja hiks jajan kripik beginian" ucap Abel sambil terisak dan nunjukin kripik yang sama,ya mereka berempat jajan kripik yang sama

Bad couple[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang