Dua puluh

10.3K 698 32
                                    

  Esok harinya,Nata belum juga di temukan. Jam pertama sekolah di isi oleh tugas. Leon mengerjakan dengan hati dan pikiran tidak tenang,masih memikirkan Nata.

  Leon menatap kedepan dengan pandangan kosong,pikiran di penuhi kemungkinan-kemungkinan keberadaan Nata. Tiba-tiba matanya melihat seseorang yang baru duduk di kursi yang terhalangi dua meja darinya,meja Renold. Renold baru datang dengan wajah kusut dan terus menunduk

  Dengan emosi yang tiba-tiba muncul,Leon berdiri dan menghampiri Renold. Leon langsung menarik kerah baju Renold dan menonjok pipinya.

    "Lo apain mereka sampe ngajak perang?!" bentak Leon membuat semua menatapnya ngeri

  Leon menonjok pipi Renold lagi. Renold diam tak melawan,dia pasrah menunduk di amuk Leon

    "Gara-gara lo Nata di culik! Apa yang lo lakuin hah?!" Leon membanting Renold hingga membentur dinding,Leon kembali memukuli Renold karna Renold tak kunjung menjawab

  Adit menahan tangan Leon "Tenang yon. Jangan ikutin emosi lo" ucap Adit berusaha melerai tapi ia malah di dorong hingga jatuh kebelakang

  Erga dan Raka sudah berusaha melerai tapi mereka gagal. Tita menarik kerah baju Leon dari belakang dengan mata sembab khas orang nangis

    "Lo ngapain hah?! Lo pikir dengan lo mukulin Renold Nata balik?! Belum tentu!" Tita mendorong Leon sampai terduduk di lantai

  Leon sudah berdiri ia diam menunduk,menatap kedua sepatunya. Apa yang Tita ucapkan benar.

    "Lo gak papa?" tanya Erga pada Renold yang langsung mengangguk lemah

    "Buat apa lo mukulin Renold hah?! Buat apa?! Kalo Nata tau lo kek gini dia bakalan marah sama lo!" teriak Tita dengan bulir bening yang keluar dari matanya

  Feli menarik Tita sedikit mundur lalu memeluknya,mencoba menurunkan emosi Tita yang meluap-luap.

  Renold tiba-tiba berlutut di depan Leon,ia menunduk menatap sepatu Leon

    "Yon.. Gue ngaku gue salah.. Gegara gue Nata diculik.. Lo boleh bunuh gue. Gue rela" ucap Renold sambil menatap Leon yang juga menatapnya. Semua yang mendengar ucapan Renold langsung terkejut.

    "Apa yang lo lakuin waktu itu?" tanya Leon dengan mata tajam dan suara dinginnya

    "Gue.." Renold kembali menunduk,ia memejamkan matanya sebentar lalu kembali menatap lantai kelas "Gue nyakitin pacar kesayangannya hanif"

    "Lo apain dia?"

  Renold menggeleng pelan. Leon memegang bahu Renold, membuatnya berdiri dengan kasar.

    "Jawab!"

  Renold menghela nafas pelan "Gue matahin pergelangan tangannya,bibirnya robek" jawabnya pelan

  Abel lemas seketika. Ia takut Nata diperlakukan seperti itu. Abel tak kuat berdiri lagi,akhirnya ia terjatuh di lantai dan pingsan.

    "Abel!" kaget Feli dan Tita sambil duduk menatap Abel

  Sementara Leon langsung terduduk di lantai memikirkan kemungkinan apa yang dilakukan hanif pada Nata. Matanya sudah berkaca-kaca, muka merah dan tangan terkepal kuat.

    "Gue bawa ke UKS" Dion yang di dekat mereka langsung menggendong Abel dan membawanya keluar

    "Gue gak tau dia pacar hanif. Sumpah gue gak sengaja" Renold berusaha menjelaskan

    "Lo mau lakuin itu kan" tebak Raka dan Leon mengangguk

    "Tapi dia duluan yang nyamperin gue. Sumpah!" Renold salam dua jari

Bad couple[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang